Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggandeng sejumlah perusahaan pertambangan untuk membantu memitigasi dampak longsor yang melanda 15 rumah penduduk di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kepala Bidang Minerba Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Achmad Prannata di Samarinda, Rabu, mengungkapkan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dan sejumlah perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar lokasi bencana.
"Ini adalah bentuk kepedulian Dinas ESDM Kaltim. Kami khawatir warga mengalami kesulitan beraktivitas usai bencana sehingga kami harus membangun kolaborasi dengan perusahaan tambang di sekitar untuk membantu memitigasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Nata menjelaskan bahwa hasil rapat menyepakati pembagian tugas yang jelas. Komando penanganan lapangan berada di bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, yang dikoordinasikan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kukar.
"Kami minta perusahaan tambang terdekat, seperti PT ABK dan PT Insani, untuk membantu secara fisik, terutama dalam penyediaan alat berat," katanya.
Sementara itu, lanjut Nata, untuk kebutuhan dasar seperti sembako dan lainnya, dikoordinasikan oleh pemerintah kabupaten setempat bersama forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Ahyani Fadianur Diani menyampaikan terima kasih atas respons cepat Pemprov Kaltim.
Ia menjelaskan bahwa longsor tidak hanya terjadi di Purwajaya, namun juga di tiga titik lain di Kecamatan Loa Janan.
"Prinsipnya, kami meminta bantuan dari perusahaan-perusahaan terdekat di Loa Janan untuk membantu peralatan pascabencana, seperti membersihkan material tanah di jalan dan normalisasi sungai yang tertutup," ujar Ahyani.
Tim dari Pemkab Kukar juga melakukan survei dan investigasi lebih lanjut untuk menentukan kebutuhan peralatan dan volume pekerjaan yang diperlukan dalam penanganan longsor ini. Prioritas utama saat ini adalah membersihkan jalan dan menormalisasi sungai untuk mencegah dampak bencana yang lebih luas.
"Saat ini, jika melewati jalan di atas pukul 19:00 WITA terjadi kemacetan panjang. Kami ingin segera melakukan pembersihan, terutama jalan dan normalisasi sungai, karena jika sungai tertutup dikhawatirkan akan terjadi banjir lagi," jelas Ahyani.
Untuk penanganan awal, Pemkab Kukar telah memberikan bantuan makanan melalui kepala desa dan mendirikan dapur umum. Sebanyak 15 rumah dilaporkan terdampak longsor, dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.
"Untuk jangka panjang, kami merelokasi rumah warga yang terdampak, karena wilayah permukiman saat ini dianggap tidak layak," imbuh Ahyani.
Pihaknya berkoordinasi dengan pihak desa terkait penyediaan lahan relokasi. Terkait normalisasi sungai, Pemkab Kukar juga berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan.