Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Koordinator Tenaga Teknis Program Gerakan Pembangunan Masyarakat Adil dan Sejahtera (Gerbangmas) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Beny Arianto berjanji turut membangun ekonomi setempat agar lebih berkembang.
"Di antara tugas Tenaga Teknis Gerbangmas Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mandiri (P2MKM) adalah memfasilitasi masyarakat kampung dalam pengembangan ekonomi. Amanah dari pak bupati inilah yang harus kami jaga," ujar Beny di Ujoh Bilang, Senin.
Untuk itu, berbagai program yang akan dijalankan mulai 2018 cukup banyak dalam kaitan pengembangan ekonomi yang dimulai dari tingkat kampung, atau peningkatan ekonomi dengan menitikberatkan potensi lokal kampung.
Jika di masyarakat setempat sudah terdapat perkebunan kakao namun selama ini hanya dijual dalam bentuk bahan mentah atau biji kakao kering, maka pihaknya akan memfasilitasi untuk meningkatkan skala ekonominya, seperti dalam bentuk kakao fermentasi atau mengubah menjadi bubuk kakao.
"Jika di suatu kampung terdapat sumber mata air yang bersih, hal ini tentu berpotensi dikembangkan menjadi air minum kemasan yang tentunya harus dilakukan penelitian dulu mengenai kandungan mineralnya maupun tingkat higienisnya. Begitu pula dengan potensi lain yang juga bisa dikembangkan," ucap Beny.
Sebelumnya, di kisaran awal Januari, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Mahulu Ubang Ngau mengatakan, impian Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh adalah ingin memajukan Mahulu dan menyejahterakan masyarakatnya.
Terkait dengan itu, maka salah satu tugas para Tenaga Teknis Program Gerbangmas P2MKM adalah wajib membantu bupati untuk mewujudkan keinginan tersebut, sehingga ke depan 50 kampung yang tersebar pada lima kecamatan di Mahulu lebih maju dan mandiri.
Ubang juga mengingatkan kepada para tenaga teknis selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak, terutama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang juga merupakan instansi teknis.
"Ibarat pemain bola, maka tenaga teknis dan OPD sama-sama penyerang, yang satu menyerang dari sisi teknis program, sementara yang lain merupakan penyerang dari sisi teknis dinas sehingga keduanya singkron dalam percepatan pembangunan," ucap Ubang.
Selain diibaratkan sebagai pemain bola, lanjut Ubang, dua unsur tersebut juga diibaratkan sebagai kelompok paduan suara, sehingga melalui keterampilan masing-masing akan teramu koor merdu yang dihasilkan dari suara satu, dua, maupun suara tiga yang tentunya hasil kombinasinya bisa dinikmati masyarakat. (*)