Penajam (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membuat tanggul darurat di sepanjang tepian Sungai Talake, Kabupaten Paser, sebagai antisipasi terjadinya banjir susulan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul saat ditemui di Penajam, Senin, mengatakan petugas BPBD dibantu personel TNI/Polri serta masyarakat Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, bergotong-royong membuat tanggul pembatas di Sungai Talake.
Tanggul sederhana yang terbuat dari karung berisi tanah tersebut dipasang di sepanjang tepian Sungai Talake yang berbatasan langsung dengan areal persawahan.
"Tanggul darurat sebagai pencegahan terjadinya banjir susulan akibat meluapnya Sungai Talake, sebab hujan deras masih sering terjadi," jelas Andi Dahrul.
Bencana banjir akibat luapan air Sungai Talake di wilayah Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, sudah terjadi dalam dua pekan terakhir.
Pada pekan kedua Desember 2017, sedikitnya 500 hektare lahan persawahan di Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, terendam air luapan Sungai Telake.
Air dari Sungai Talake meluap karena tidak mampu menampung air hujan yang beberapa hari mengguyur wilayah Penajam Paser Utara.
Sejumlah lahan persawahan yang ditanami padi di wilayah Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, terendam air dengan ketinggian mencapai 30 centimeter.
Jika hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Penajam Paser Utara, diprediksi lahan persawahan yang tersebar di delapan desa di Kecamatan Babulu ikut terkena dampak luapan Sungai Talake dan akan terjadi gagal panen.
Andi Dahrul berharap tanggul darurat di sepanjang tepian Sungai Talake itu dapat mengantisipasi banjir susulan agar tidak mengakibatkan lahan sawah gagal panen.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan BWS (Balai Wilayah Sungai) dan Pemerintah Kabupaten Paser untuk meninggikan jalan raya yang berada di sepanjang tepi Sungai Talake," tambahnya. (Diskominfo PPU))