Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
meminta semua klub mematuhi keputusan komisi disiplin (Komdis) sebagai
wujud sikap profesional dan menjunjung tinggi integritas klub serta
liga.
"Surat keputusan sudah dikirim setelah itu otomatis hukuman berlaku. Itu
harus dihormati," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria dalam keterangan PSSI yang diterima di
Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Ratu Tisha Destria menanggapi
kasus tim Go-Jek Traveloka Liga 1 Mitra Kukar yang melanggar keputusan
Komdis PSSI dengan memainkan Mohamed Sissoko di laga kontra Bhayangkara
FC pada tanggal 3 November 2017 dan Persiba Balikpapan pada 11 November
2017 meski Sissoko sudah divonis dilarang tampil dalam dua laga.
Tindakan
Mitra Kukar menurunkan Sissoko di laga kontra Bhayangkara FC berbuntut
panjang setelah Komdis PSSI menjatuhkan hukuman berupa kekalahan walk
out atau WO dengan skor 0-3 untuk tim asal Kalimantan Timur ini beserta
denda Rp100 juta.
Ini artinya, laga yang sejatinya berakhir seri 1-1 itu dimenangkan
oleh Bhayangkara FC. Bhayangkara FC pun hampir dipastikan menjadi juara
Liga 1 karena poinnya di klasemen, 68 poin, dipastikan tidak bisa
terkejar oleh pesaing terdekatnya, Bali United yang memiliki 65 poin,
karena unggul "head to head".
Akan tetapi, status juara itu masih "menggantung" karena Mitra Kukar dipersilakan mengajukan banding.
Terkait keputusan Komdis terhadap Mitra Kukar, PSSI sebagai federasi
menganggapnya sudah tepat dan merujuk pada Pasal 57 Regulasi Liga 1,
ayat 13 dan 14.
Pasal 13 menyebut "Ketentuan tentang kartu kuning dan kartu mengikuti aturan yang ditetapkan dalam Kode Disiplin".
Sementara pasal 14 menyatakan "Klub bertanggung jawab untuk
melakukan pengawasan terhadap kartu kuning dan/atau kartu merah serta
status hukuman yang diterima oleh pemain dan ofisial masing-masing dan
memastikan semua pemain dan ofisial tersebut terdaftar dan berhak untuk
terlibat dalam pertandingan. Keberatan atau protes yang disampaikan
setelah pertandingan berakhir akan diabaikan".
Sebelumnya, pihak Bhayangkara FC juga sudah mengeluarkan pernyataan
resmi yang isinya kurang lebih sama dengan PSSI, menyandarkan argumen
pada Pasal 57, ayat 13 dan 14 Regulasi Liga 1.
Tim yang dinaungi Kepolisian Republik Indonesia ini menambahkan
fakta bahwa mereka merupakan klub dengan catatan terbaik di Liga 1.
"Faktanya, Bhayangkara adalah tim yang paling banyak menang dari tim
lain di Liga 1. Dalam memenangi laga-laga itu, kami tidak pernah
mendapatkan bantuan siapapun baik di kandang maupun tandang," tulis
rilis resmi Bhayangkara FC. (*)
PSSI Minta Klub Patuhi Keputusan Komdis
Kamis, 9 November 2017 14:59 WIB