Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kontribusi program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat
terhadap perekonomian Indonesia pada 2016 mencapai Rp152,2 triliun yang
berasal industri obat-obatan dan subsektor lain yang terkait, kata
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Samarinda dr Nurifansyah.
"Kontribusi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS) terhadap perekonomian nasional yang sebesar itu merupakan
hasil penelitian dari Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat FEB
Universitas Indonesia," ujar Nurifansyah di Samarinda, Selasa.
Ia melanjutkan, kontribusi itu diprediksi terus meningkat dan pada 2021 diperkirakan naik mencapai Rp289 triliun.
"Hal ini membuktikan bahwa implementasi program JKN-KIS yang baru
berjalan 3,5 tahun ini ternyata tidak hanya berdampak terhadap pelayanan
kesehatan, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi nasional karena
dampaknya cukup luas," tambahnya saat paparan pencapaian kinerja BPJS
Kesehatan Cabang Samarinda.
Program JKN-KIS, lanjutnya, juga dapat meningkatkan angka harapan
hidup masyarakat sampai 2,9 tahun, karena program ini membuka akses yang
lebih besar kepada masyarakat untuk mendapat jaminan pelayanan
kesehatan.
Ia melanjutkan, secara bertahap program JKN-KIS terus berkembang
pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta (universal health
coverage).
Sedangkan untuk kepesertaan, sampai saat ini secara nasional jumlah
peserta program JKN-KIS mencapai sekitar 180 juta jiwa atau lebih dari
70 persen dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2017.
Laporan audit akhir tahun 2016 memberikan gambaran bahwa program
JKN-KIS sangat dirasakan masyarakat. Ini terlihat dari pemanfataan kartu
BPJS Kesehatan pada 2016 secara nasional sebanyak 177,8 juta kunjungan
ke fasilitas kesehatan.
Angka kunjungan ini terus meningkat dari tahun 2014 yang tercatat
sebanyak 92,3 juta dan pada 2015 naik menjadi 146,7 juta kunjungan.
"Total pemanfaatan tahun 2016 terdiri dari kunjungan ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter
praktik perorangan mencapai 120,9 juta kunjungan, untuk rawat jalan di
poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap 7,6 juta
peserta," ujarnya.
Nurifansyah juga mengatakan, komitmen pemerintah dalam
keberlangsungan program JKN-KIS diwujudkan melalui APBN dalam bentuk
iuran bagi 92,4 juta jiwa peserta Penerima Bantuan Iuran dan pemenuhan
ketersediaan fasilitas kesehatan. (*)
Kontribusi JKN-KIS Terhadap Ekonomi Capai Rp152,2 Triliun
Selasa, 22 Agustus 2017 19:03 WIB