Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengingatkan para orang tua untuk memberikan edukasi kepada anak dan
memonitor saat mereka mengakses media sosial.
"Tidak boleh tidak,
harus dimonitor betul. Tegaskan kepada anak untuk menyaring berbagai
informasi terlebih dahulu sebelum kemudian membaginya di media sosial,"
kata Mensos di Jakarta, Selasa.
Mensos juga mengingatkan agar orang tua bisa lebih arif, bijak, dan cerdas dalam menyikapi keberadaan media sosial.
Alih-alih melarang anak, orang tua harus memberikan edukasi dan advokasi kepada anak saat mereka mengakses media sosial.
Menurut dia, apa yang menimpa PMA (15), remaja korban persekusi di
Cipinang Muara, Jakarta, akibat minimnya pemahaman bersangkutan yang
masih anak-anak terhadap berbagai isu sensitif di masyarakat. PMA tidak
bisa menyaring derasnya informasi yang beredar di media sosial.
"Harus diakui di media sosial banyak kabar hoax dan informasi yang
bersifat provokatif. Belum lagi persoalan masih rendahnya literasi
masyarakat terhadap media," katanya.
Mensos juga telah mengunjungi PMA dan keluarganya yang saat ini
berada di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, milik
Kementerian Sosial.
Di RPSA ia menjalani proses assessment guna mengetahui kondisi psikis PMA pascamengalami kekerasan.
Hasil assesmen tersebut menjadi dasar bagi Tim Layanan Dukungan
Psiko Sosial Kemensos dalam memberikan trauma healing dan trauma
konseling kepada PMA dan keluarganya.
Sebelumnya, beredar video viral aksi kekerasan sejumlah pria yang
diduga anggota salah satu ormas terhadap PMA. Dalam video berdurasi
11:22 menit tersebut, memperlihatkan PMA diinterogasi dan sempat dipukul
sekelompok orang. (*)
Orang Tua harus Monitor Anak Bermedsos
Selasa, 6 Juni 2017 15:42 WIB