Penajam (ANTARA Kaltim) - Pengerjaan pembangunan sisi darat Pelabuhan Benuo Taka milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, di kawasan industri Buluminung hingga kini baru mencapai 51 persen.
Kepala Dinas Pehubungan Kabupaten Penajam Paser Utara Ady Irawan, saat ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan pembangunan Pelabuhan Benuo Taka yang pengerjaannya dilakukan PT Waskita Karya tersebut mengalami perlambatan.
Pembangunan sisi darat pelabuhan sudah dikerjakan mulai 2014, namun dalam kondisi keuangan yang sedang mengalami defisit, Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara tidak bisa berbuat banyak.
"Kondisi keuangan daerah sedang mengalami defisit, jadi kami hanya bisa berharap lanjutan pembangunan sisi darat pelabuhan bisa mendapatkan anggaran," katanya.
Menurut Ady, untuk kelanjutan pembangunan sisi darat Pelabuhan Benuo Taka masih membutuhkan anggaran sekitar Rp44 miliar.
Selain itu, untuk pengembangan pelabuhan milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, Dinas Perhubungan juga akan membebaskan lahan seluas 25 hektare.
"Pembebasan lahan seluas 25 hektare itu membutuhkan dana sekitar Rp35 miliar dan pembebasan lahan harus rampung tahun ini," jelasnya.
Kementerian Perhubungan meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara secepatnya melakukan pembebasan lahan agar kelanjutan pembangunan sisi darat dan dermaga pelabuhan dapat dilaksanakan
Ady Irawan berharap pembebasan lahan milik warga yang masuk ke lokasi pembangunan sisi darat Pelabuhan Benuo Taka tersebut dapat secepatnya terselesaikan.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan akan memberikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan dermaga, jika lahan sebagai lokasi pembangunan dermaga itu sudah dibebaskan.
"Biaya pembangunan sisi darat pelabuhan ditanggung pemerintah kabupaten dan biaya pembangunan sisi laut atau dermaga ditanggung Kementerian Perhubungan," tambahnya.
Kendati masih tahap pembangunan, pelabuhan milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara itu sudah difungsikan untuk bongkar muat serta pengapalan komoditas minyak sawit mentah dan batu bara. (*)
Pembangunan Pelabuhan Penajam Baru Sekitar 51 Persen
Rabu, 11 Januari 2017 11:07 WIB