Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan Pancasila merupakan salah satu dari empat pilar kebangsaan yang sangat penting bagi seluruh elemen bangsa, meskipun sebagian orang menganggapnya sudah kuno.
"Ini sangat penting. Namun, sayangnya, banyak yang memandang Pancasila dengan sebelah mata. Pancasila dianggap kuno," katanya, di SMAN 6 Balikpapan, Kalimantan Timur, seperti dilansir keterangan tertulis MPR, Senin.
Mahyudin mengatakan, masyarakat Indonesia harus mensyukuri apa yang telah didapatkan saat ini yang tidak mungkin ada tanpa Pancasila.
"Kehadiran kita di tempat ini, para siswa bisa belajar dengan tenang, adalah karena para pendiri bangsa yang mendirikan negara ini berdasarkan Pancasila. Kita belum tentu seperti sekarang ini tanpa Pancasila," katanya.
Mahyudin membandingkan keadaan Indonesia yang memiliki Pancasila dengan keadaan di Suriah dan Irak yang sedang berlangsung perang saudara. Di Mosul, ribuan warga mengungsi karena akan diserang.
"Apakah kita yakin Indonesia tidak akan perang saudara? Siapa yang bisa menjamin? Kita juga tidak ingin seperti itu. Karena itu kita harus mempertahankan negara ini. Caranya dengan memberi pemahaman Empat Pilar MPR," ujarnya.
Selain itu, Mahyudin juga memotivasi para siswa untuk giat belajar dan mencontohkan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga menjadi wakil bupati, bupati, anggota DPR dan kemudian Wakil Ketua MPR.
"Dalam sejarah parlemen, saya adalah wakil ketua MPR pertama dari Kalimantan Timur. Jadi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semuanya mungkin. Kalian harus bisa lebih baik dari saya. Caranya bekerja keras, berusaha, dan berdoa. Kita harus percaya diri, berbuat dan bekerja yang terbaik. Bila gagal tidak boleh frustasi," pungkasnya. (*)