Samarinda (ANTARA Kaltim) - Setelah peristiwa teror bom di Gereja Oikumene Sengkotek, Samarinda, Minggu (13/11), Pemprov Kaltim terus melakukan koordinasi dengan pihak keamanan untuk dapat bergerak cepat mengatasi permasalahan tersebut, sehingga pihak keamanan dapat bersama pemerintah menciptakan kondusifitas daerah di Bumi Etam Kaltim.
Apalagi dari musibah tersebut, satu korban yang meninggal, sehingga diperlukan pengamanan yang cepat dan sigap, dengan demikian masyarakat akan merasa aman menjalani aktivitas sehari-hari.
"Polisi dibantu warga telah bergerak cepat menangkap pelaku teror bom. Bahkan hingga saat ini, ada 15 saksi yang diperiksa dan dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut," kata Wagub Kaltim HM Mukmin Faisyal HP didampingi Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Bere Ali dan Wawali Samarinda Nusyirwan Ismail usai menerima kunjungan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pusat Pdt Darwin Lumban Tobing di ruang rapat Wagub Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (15/11).
Menurut Mukmin, langkah cepat aparat keamanan dengan pemerintah daerah tidak lain sebagai wujud untuk mewujudkan kerukunan antarumat beragama yang semakin baik, sehingga peristiwa yang terjadi tidak terulang kembali.
Dihadapan Pdt Darwin, Mukmin mengatakan, Pemprov Kaltim melalui Badan Kesbangpol Kaltim juga telah melakukan rapat koordinasi dengan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing, Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, jajaran Korem 091/ASN serta Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) terkait masalah tersebut.
"Semua sependapat pelaku teror ini patut dikutuk. Diharapkan proses hukum kepada pelaku diberikan tindakan hukum yang tegas sesuai perbuatan yang dilakukannya dan tidak boleh diampuni," tegas Mukmin.
Mukmin menilai kejadian tersebut adalah pelanggaran kemanusian yang sangat dalam, sehingga dapat mengganggu stabilitas keamanan daerah yang cukup kondusif. Sebagai wujud keprihatinan dan perhatian Pemprov Kaltim, maka pemerintah daerah telah memberikan santunan dan membebaskan biaya pengobatan korban.
Pdt Darwin Lumban Tobing mengucapkan apresiasi yang tinggi atas perhatian yang diberikan pemerintah daerah kepada keluarga korban. Darwin menyebutkan langkah yang dilakukan pemerintah merupakan wujud menciptakan kedamaian daerah.
"Kita memiliki tujuan yang sama untuk membangun bangsa yang damai dan sejahtera. Kami berharap setelah kejadian ini Kaltim tetap menjadi daerah yang nyaman dan aman bagi semua pihak, sehingga kesejahteraan rakyat akan terwujud. Terpenting kita semua bersaudara," jelasnya.
Usai menerima Pdt Darwin Lumban Tobing, Wagub melayat korban meninggal akibat bom Sengkotek, Intan Olivia Banjar Nahor (2,6), di rumah duka Jl Kurnia Makmur Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda. Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyerahkan santuan dari Pemprov Kaltim yang diterima orang tua korban, Anggiat Banjar Nahor dan Diana Sinaga. (Humas Prov Kaltim/jay)