Padang (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang,
Sumatera Barat, Feri Mulyani, mengatakan, mengonsumsi rokok dari Arab
atau disebut shisha sebenarnya lebih berbahaya dari rokok biasa.
"Malah rokok shisha itu lebih berbahaya dari rokok biasanya karena
durasi waktu mengisapnya juga lebih lama," kata dia, saat dihubungi dari
Padang, Selasa.
Ia menjelaskan mengonsumsi rokok shisha itu dengan mengisap asap
yang dilewatkan air dan diberi aroma buah-buahan, lalu dihisap lebih
lama dari rokok biasa sehingga nikotin yang masuk dalam paru-paru lebih
banyak.
"Shisha memang tidak temasuk narkotika, namun memiliki bahaya
tersendiri terhadap kesehatan seperti paru-paru, jantung dan penyakit
lainnya," katanya.
Apalagi, katanya, jika dikonsumsi anak-anak di bawah umur, baik itu perempuan maupun laki-laki.
Menurut dia, mengonsumsi shisha, layaknya mengonsumsi rokok biasa
yakni dapat berakibat kecanduan daan hal ini sangat dikhawatirkan sebab
shisha saat ini dijual secara gamblang di tenagh-tengah masyarakat
setempat.
"Kami tentu akan mengupayakan sosialisasi pada masyarakat, apalagi
rokok shisha tidak dijual dengan mencantumkan larangan penjualan ataau
pemberian pada anak di bawah usia 18 tahun seperti rokok biasanya,"
jelasnya.
Ia menambahkan untuk menjaga anak-anak di daerah itu agar tidak
mengonsumsi rokok shisha, sebenanya dapat diterapkan melalui aturan yang
sama yakni Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok. (*)
Shisha Dinilai Lebih Berbahaya dari Rokok Biasa
Rabu, 19 Oktober 2016 13:03 WIB