Long Iram (ANTARA Kaltim) - Warga Desa Anah, Kecamatan Long Iram, Kutai Barat, Kalimantan Timur, berkomitmen akan mengelola dengan baik dermaga sungai yang segera dibangun melalui dana APBD Pemprov Kaltim 2016 dengan nilai Rp270 juta.
"Harapan kami pada akhir bulan ini dana bantuan dari Pemprov Kaltim bisa ditransfer supaya awal September bisa dimulai pekerjaan pembangunan dermaga," ujar Kepala Adat Desa Anah, Andreas Dahlan ditemui di lokasi pembangunan dermaga, Rabu.
Saat ini, lanjutnya, perencanaan pembangunan dermaga sudah siap, bahkan desain dermaga secara detail juga sudah dibuat, sehingga tinggal menunggu transfer dana dari Pemprov Kaltim agar bisa memulai pekerjaan.
Ia juga mengatakan dalam pekan ini segera membuat surat hibah tanah untuk pembangunan dermaga tersebut, sehingga surat hibah ini akan menjadi persyaratan akhir yang ditunggu Pemprov Kaltim untuk mengucurkan anggaran pembangunannya.
"Kebetulan tanah untuk pembangunan dermaga ini milik saya, jadi tidak ada masalah untuk membuat surat hibah, dan surat hibah harus dibuat karena sebagai bukti di kemudian hari. Selama saya masih hidup tentu saya bisa jamin, tapi kalau saya mati jangan sampai tanah dipermasalahkan anak-anak saya, makanya perlu saya buatkan surat hibah," katanya.
Dermaga di tepi Sungai Mahakam tersebut bervolume 4x6 meter dan berada di tengah Desa Anah yang memanjang di tepi sungai, karena umumnya warga bagian hulu memilih tinggal dekat sungai.
Total dana yang dialokasikan untuk pekerjaan dermaga senilai Rp270 juta. Dari total itu, untuk pekerjaan fisik telah dihitung oleh tim, menelan anggaran Rp216 juta sehingga sisanya yang senilai Rp54 juta digunakan untuk administrasi dan biaya operasional.
Dermagatersebut akan menjadi aset bersama kecamatan dan desa supaya dikelola melibatkanwarga, sehingga warga setempat selain mendapat manfaat dari pekerjaan dermagakarena dilakukan secara gotong royong, ke depan sebagian warga juga mendapatmanfaat karena bisa bekerja di dermaga.
Selain itu, dari hasil retribusi penumpang kapal yang tiba maupun yang akan berangkat baik ke hulu maupun ke hilir Mahakam, sebagian penghasilannya akan masuk ke pemerintah desa yang bisa menjadi salah satu sumber untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Sebelumnya, lanjut Andreas, di lokasi itu pernah ada dermaga tradisional, yakni dermaga yang dibangun kisaran 1990. Mengingat dermaga lama dibuat seadanya dan umurnya sudah tua, maka kini sudah rusak yang tinggal menyisakan patok pondasi, sehingga ia bersyukur dengan adanya bantuan Pemprov Kaltim untuk membangun dermaga yang lebih baik.
Sementara Musa Ibrahim, Kabid Ketahanan dan Sosial Budaya Masyarakat, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim, menjanjikan dalam waktu sekitar 10 hari setelah pihaknya menerima surat hibah atas lahan untuk pembangunan dermaga, segera melakukan transfer dana Rp270 juta untuk pembangunannya. (*)