Long Iram (ANTARA Kaltim) - Dana Desa dari APBN 2016 untuk 11 kampung di Kecamatan Long Iram, Kutai Barat, Kalimantan Timur, yang senilai Rp6,86 miliar sudah terserap dan termanfaatkan sebesar 80 persen untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Meskipun awalnya kami kesulitan melakukan pendampingan karena pemahaman masyarakat terhadap penggunaan dana yang rendah, tapi alhamdulillah akhirnya proses itu berhasil dilalui dan serapannya termasuk tinggi," ujar Hariyati, Pendamping Lokal Desa (PLD) di Long Iram, Kamis.
Pada umumnya, seorang tenaga PLD hanya melakukan pendampingan untuk 3-4 desa, tetapi di Kecamatan Long Iram hanya Hariyati satu-satunya PLD sehingga ia harus melakukan pendampingan di 11 kampung. Padahal, jarak antara kampung satu dengan lainnya saling berjauhan.
Bahkan, ada kampung yang dipisahkan oleh Sungai Mahakam, sementara di kawasan itu belum dibangun jembatan penghubung, sehingga Hariyati harus menyeberangi sungai menggunakan perahu tambangan tradisional agar sepeda motornya juga bisa diseberangkan.
Meski demikian, Hariati mengaku tidak pernah mengeluh walau capek kerap dirasakan. Baginya, setiap tugas dan kewajiban yang dilakukan penuh keikhlasan, suatu saat pasti mendatangkan manfaat yang tidak terkira.
Ia menjelaskan penggunaan dana desa 2016 untuk 11 kampung di Kecamatan Long Iram, antara lain di Kampung Muara Leban untuk pembukaan jalan usaha tani senilai Rp592,93 juta, di Kampung Long Iram Bayan untuk pembangunan jalan rabat beton 4x650 meter senilai Rp614,45 juta dan sudah terealisasi 60 persen.
Kemudian di Kampung Anah digunakan untuk membangun gedung PAUD dengan volume 8x10,5 meter senilai 8Mx10,5 senilai Rp336,94 juta yang sudah terealisasi 70 persen, untuk pembukaan jalan usaha tani dengan volume 5x860 meter dengan tinggi 30 cm senilai Rp283,97 juta dan sudah terealisasi 100 persen.
"Untuk Kampung Long Iram Seberang, dana desa dimanfaatkan untuk pengadaan alat pertanian tiga unit, yakni satu traktor tangan dan dua unit alat perontok padi dengan nilai Rp121,39 juta. Kemudian untuk pembuatan pembuangan air atau drainase senilai Rp498,78 juta yang sudah trealisasi 80 persen. Sisa pembangunan di Long Iram diyakini tuntas sebelum tutup tahun," ujar Hariyati. (*)