Samarinda (ANTARA Kaltim) - Puluhan tempat pencucian mobil di Samarinda, Kalimantan Timur, pada sehari menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah diantre konsumen, bahkan sampai harus menolak pendaftar baru sebab antrean sudah panjang.
"Sampai pukul 14.30 sudah 100 mobil yang dicuci teman-teman. Sedangkan sampai malam nanti sudah ada puluhan pemilik mobil yang sudah pesan untuk dicucikan, terpaksa kami menolak mereka yang baru datang," ujar Karyana, pekerja tempat pencucian mobil di Jalan PM Noor Samarinda, Selasa.
Ia melanjutkan, antrean pelanggan yang ingin mencuci mobil terjadi mulai Minggu, dua hari lalu, namun saat itu antrean belum terlalu panjang, paling hanya 3-4 mobil yang menunggu giliran. Namun mulai pagi tadi, antrean lumayan panjang sampai 10 mobil yang menunggu giliran.
Ketika ditanya penghasilannya, ia menolak menyebutkan, namun ia mengatakan satu mobil yang dicuci dikenai biaya Rp45 ribu. Uang tersebut langsung dibayarkan ke kasir. Sedangkan ia bersama teman-temannya mendapat upah per bulan.
Ia juga mengaku bahwa setiap hari selalu mndapat rezeki di luar honor bulanan, yakni kebanyakan pemilik mobil membayar menggunakan selembar Rp50 ribu. Pemilik mobil biasanya berpesan ke kasir bahwa kembaliannya untuk pekerja saja.
"Selain itu, ada juga pemilik mobil yang langsung memberikan uang tips ke salah satu dari kami. Uang kembalian dan tips itulah yang kami kumpulkan dan kemudian kami bagi rata tiap hari," katanya.
Sementara itu, Mariana, salah seorang pemilik mobil mengaku sejak pukul 11.00 Wita berangkat dari rumah untuk mencucikan mobil di Jalan Kebaktian, namun di lokasi itu terjadi antrean panjang sehingga mencari tempat lain.
Namun, Mariana kecewa karena sudah berkeliling Kota Samarinda untuk mencari tempat pencucian mobil yang tidak antre, ternyata tidak ada, semua lokasi ramai konsumen, bahkan beberapa tempat menolak menerimanya karena masih ada puluhan mobil menunggu.
"Aduh, capai saya keliling. Kaki rasanya lemas injak gas dan kopling. Ternyata semua tempat pencucian mobil pada penuh, antrean panjang terjadi di mana -mana. Sudah capai keliling `gak` ada juga, akhirnya kembali juga ke pelanggan lama. Biarlah nunggu sampai sore, yang penting hari ini tercuci," kata Mariana. (*)