Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pelatih tim sepak bola PON Kalimantan Timur Eddy Simon Badawi meminta para pemainnya cepat melupakan kejadian pengeroyokan di Turnamen Piala Wali Kota Padang dan kembali berkonsentrasi menjalani persiapan untuk menghadapi PON XIX tahun 2016.
"Terlepas itu suatu kejadian buruk, tapi kita harus bisa mengambil manfaat, terutama supaya mental anak-anak semakin bertambah menghadapi pertandingan sesungguhnya di PON 2016," kata Eddy Simon kepada wartawan di Samarinda, Selasa, usai bertemu jajaran pengurus KONI Kaltim.
Menurut ia, peristiwa pengeroyokan yang dialami sejumlah pemainnya saat turnamen di Padang pekan lalu menjadi pengalaman berharga, karena kejadian kontak fisik baik di dalam maupun luar lapangan bisa saja terjadi, bahkan bukan hanya di cabang sepak bola.
Oleh sebab itu, para pemain harus segera melupakan kejadian itu dan kembali berkonsentrasi menjalani program latihan, mengingat pelaksanaan PON 2016 di Jawa Barat sudah semakin dekat.
"Yang perlu diingat, kita membawa beban berat di cabang sepak bola ini karena menyandang gelar juara bertahan PON. Jadi, perlu persiapan serius agar target itu bisa tercapai," ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan itu.
Eddy Simon mengatakan sejumlah pemain yang mengalami cedera akibat aksi pengeroyokan di Turnamen Piala Wali Kota Padang masih menjalani pengobatan untuk pemulihan.
"Namun, pemain yang lain tetap diwajibkan menjalani latihan rutin," tambahnya.
Setelah kasus pengeroyokan insiden tersebut, Eddy Simon mengakui sebagian pemainnya mengalami trauma, tetapi program uji coba melalui turnamen tetap akan dilaksanakan melalui persetujuan anggaran dari KONI Kaltim.
Ia menambahkan timnya mengagendakan uji coba ke Malaysia dan Singapura selepas lebaran, selain tetap melakukan uji tanding dengan tim lokal di Jawa dan Sumatera.
"Kami mendapat sejumlah tawaran mengikuti turnamen, seperti di Batam, Semarang, dan juga di luar negeri. Tinggal menyesuaikan dana KONI, turnamen mana yang akan disetujui," katanya. (*)