Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, akan membangun tanggul untuk menghidupkan kembali 500 hektare lahan persawahan di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, yang selama ini terlantar akibat kerap terendam air laut.
"Pembangunan tanggul itu untuk melindungi sawah dari air laut, karena jika air laut pasang atau meluap akan masuk ke sawah warga," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin, saat dihubungi di Penajam, Kamis.
Ke-500 hektare lahan persawahan milik petani di Desa Api-Api tersebut, kata Alimuddin, tidak dapat difungsikan, karena selain sering terendam air laut, petani juga kesulitan mendapatkan sumber air baku untuk pengairan.
"Untuk menghidupkan kembali lahan sawah yang terlantar itu, kami berencana membuat tanggul untuk melindungi lahan sawah dari air laut dan sekaligus untuk membantu mengairi lahan perwasahan," kata Alimuddin.
Tanggul atau bangunan tembok untuk melindungi dan mengairi lahan persawahan tersebut, lanjut Alimuddin, akan dibangun sepanjang enam kilometer dengan lebar 12 meter.
Pembuatan tanggul tersebut, tambahnya, juga sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, meningkatkan produksi padi sehingga dapat menjadi lumbung padi di Provinsi Kalimantan Timur.
"Kami berupaya mempertahankan predikat Penajam Paser Utara sebagai salah satu daerah penghasil padi terbanyak di Kalimantan Timur," ujar Alimuddin.
Ia juga optimistis, melalui pembangunan tanggul tersebut, target swasembada pangan dapat terwujud. (*)