Samarinda (ANTARA KALTIM) - Ratusan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian serta berbagai instansi lainnya terus berupaya memadamkan kebakaran lahan di tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Timur.
Komandan Kodim 0909 Sangatta, Kutai Timur Letnan Kolonel Inf Ibnu Hudaya dihubungi dari Samarinda, Kamis sore menyatakan, kebakaran yang berlangsung selama tujuh hari di tiga kecamatan di daerah itu, menghanguskan sedikitnya 100 hektare lahan dan terbanyak di wilayah Kecamatan Muara Wahau.
"Setelah melakukan upaya pemadaman selama lima hingga tujuh hari, tim gabungan yang terdiri personel, Koramil dan personel Detasemen Rudal 002 Kodam VI/Mulawarman, Yonif 611 Awang Long dibantu personel Brimob serta beberapa perusahaan yang ada di sekitar areal yang terbakar, berhasil memadamkan sejumlah titik kebakaran lahan," kata Ibu Hudaya.
"Penanganan kebakaran lahan khususnya di wilayah penggiran bisa maksimal karena pada hari terakhir sempat turun hujan. Namun, masih ada beberapa titik yang saat ini masih terus dilakukan upaya penanganan," ujarnya.
Lahan yang terbakar, khususnya di wilayah Kecamatan Muara Wahau lanjut Ibu Hudaya merupakan Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK).
"Kawasan yang terbakar di Muara Wahau merupakan KBK yang seharusnya tidak boleh diapa-apakan," tutur Ibnu Hudaya.
Ia mensyinyalir, kebakaran lahan di tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Timur tersebut, sengaja dibakar oleh masyarakat dan pihak perusahaan.
"Kebakaran lahan khususnya yang terjadi di Kecamatan Muara Wahau disebabkan dua hal yakni, sengaja dibakar oleh masyarakat yang ingin membuka lahan. Karena kurang pemahaman terkait cara pembakaran yang aman, sehingga kebakaran meluas dan percikan api berpindah kemudian membakar lahan lainnya," katanya.
"Faktor lain diduga karena pihak perusahaan ingin memperluas lahan perkebunan sawitnya sehingga menyuruh orang untuk melakukan pembakaran," tegas Ibnu Hudaya.
Kodim 0909 Sanggata bersama Polres Kutai Timur serta intansi terkait tambahnya, telah melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.
Namun menurutnya, peran serta masyarakat termasuk media harus lebih optimal untuk memberikan pemahaman terhadap bahaya membuka lahan dengan cara membakar.
"Kami telah melakukan berbagai upaya preventif dengan melakukan sosialisasi baik imbauan melalui selebaran maupun menyampaikan langsung ke masyarakat. Namun kami mengakui ada saja oknum yang mungkin tidak tahu atau sengaja tidak mau tahu sehingga tetap melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar," tuturnya.
"Jadi, peran semua pihak termasuk media harus ikut mendorong masyarakat agar bisa tidak membuka lahan dengan cara membakar atau pemberi pemahaman tata cara membakar lahan yang baik dan benar sehingga tidak berbahaya," ujar Ibu Hudaya.
Kodim 0909 Sangatta, Kutai Timur kata Ibnu Hudaya, akan terus berupaya mencari titik-titik kebakaran di tiga kecamatan tersebut.
"Sampai saat ini, Satgas Operasi Penanggulangan Kebakaran Hutan masih terus berupaya melakukan pemadaman di sejumlah titik. Kami berharap, dalam waktu dekat seluruh titik kebakaran bisa diatasi," kata Ibnu Hudaya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur Zainuddin Aspan mengatakan, kebakaran lahan tersebut berlangsung di tiga kecamatan yakni, Kecamatan Muara Wahau, Kaubun serta Kecamatan Karangan.
"Kami belum bisa memastikan luas lahan yang terbakar sebab tim kami saat ini masih terus berupaya memadamkan kebakaran. Selain anggota BPBD dan personel TNI dan Polri, tim gabungan yang ikut membantu memadamkan kebakaran lahan tersebut yakni dari Manggala Agni dan sejumlah perusahaan yang berada di sekitar areal kebakaran lahan itu," kata Zainuddin. (*)