Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Bontang menyiapkan dana bergulir sebesar Rp6 miliar pada 2016 untuk mendukung bantuan permodalan bagi pelaku usaha skala mikro dan kecil.
Kepala Disperindagkop Kota Bontang Reza Pahlevi saat dihubungi di Bontang, Sabtu, mengatakan dana bergulir itu akan didistribusikan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan sistem "channeling", artinya penagihan dan pengelolaannya ditangani BPR.
"Jadi, pemkot hanya menyimpan dana ke bank, mereka yang nantinya menjalankan operasi termasuk penagihan," ujarnya.
Selama ini, pelaku usaha mikro mengeluhkan soal permodalan, sehingga kalah bersaing dengan pelaku usaha makro yang mempunyai modal lebih besar.
"Kita sudah sering beri bantuan fisik, namun kendalanya tetap di bantuan lunak. Bagaimana mereka mau bertahan kalau tidak ada modal," jelasnya.
Sebagai langkah awal, Pemkot Bontang akan menyertakan modal Rp6 miliar, dengan rincian Rp4 miliar berasal dari sisa dana bergulir periode pertama dan Rp2 miliar dari APBD 2016.
Menurut ia, pendistribusian dana bergulir tersebut belum bisa ditargetkan rampung dan tersalurkan pada semester pertama 2016, karena beberapa syarat administrasi belum terpenuhi, di antaranya Peraturan Wali Kota yang masih direvisi dan penetapan besaran bunga pinjaman.
"Draf Perwali sudah jadi, tinggal di-"review". Kemudian besaran bunganya apakah tetap 6 persen atau kurang, itu semua yang masih dalam tahap pembahasan," jelasnya.
Ia menjelaskan penyaluran dana bergulir itu membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang andal, termasuk keterlibatan lintas SKPD terkait yang mengurusi program itu dengan bekalan pelatihan teknis.
"Nantinya SKPD terkait, seperti DPPKA dan Bappeda bakal dilatih dulu sebelum program ini berjalan. Kita siapkan betul-betul supaya kejadian tahun-tahun sebelumnya tidak terulang," ujarnya. (*)