Samarinda (ANTARA Kaltim) - Perusahaan Daerah Air Minum Kota Samarinda, Kalimantan Timur, membutuhkan anggaran sebesar Rp65 miliar untuk pembangunan intake Sungai Kapih.
"Pembangunan intake Sungai Kapih membutuhkan anggaran Rp65 miliar dan saat ini dana tersebut belum mencukupi. Namun, saya optimistis, tahun 2016 pembangunan intake yang mengoperasionalkan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Sungai Kapih tersebut, dapat terealisasi," ujar Penjabat Wali Kota Samarinda, Meiliana di Samarinda, Jumat.
Intake merupakan bangunan untuk menampung air sungai sesuai dengan debit yang diperlukan bagi pengolahan air bersih.
Ia akan berkomuniaksi dengan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bahkan melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran pembangunan intake Sungai Kapih tersebut.
"Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Pak Imansyah menyatakan akan ada revisi anggaran APBD Kota Samarinda untuk pembangunan intake tersebut. Jika dari revisi itu anggaran belum cukup, maka kami mengupayakan bantuan dari Provinsi Kaltim, termasuk melobi pemerintah pusat. Tetapi, terlebih dahulu kami akan berkomunikasi dengan Gubernur Kaltim," kata Meiliana.
Pembangunan intake Sungai Kapih tersebut, menurut Meiliana, sangat penting karena menjadi kebutuhan dasar.
"PDAM sebagai pelayan publik harus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat dan harus memberikan pelayanan terbaik. Jadi, kami berharap pada 2016 intake bisa dibangun agar SPAM Sungai Kapih bisa segera dioperasionalkan," ujar Meiliana.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Samarinda Alimudin mengharapkan percepatan pembangunan intake Sungai Kapih agar bisa dioperasionalkan dan terkoneksi dengan SPAM Sungai Kapih.
"Melalui dukungan Penjabat Wali Kota, Dewan Pengawas dan bantuan anggaran baik melalui APBD Kota Samarinda maupun ABPD Propinsi Kaltim bahkan APBN, saya yakin pembangunan Intake segera terwujud," kata Alimudin.
Pembangunan intake Sungai Kapih tersebut, katanya, dapat mendukung pemenuhan kebutuhan akan air bersih setelah beroperasinya Bandara Samarinda Baru di Sei Siring.
"Jika intake Sungai Kapih terbangun dan terkoneksi dengan IPA (instalasi pengolahan air) Sei Kapih ditambah dibangunnya IPA Kalhold yang mampu menampung kapasitas 1.000 liter/detik, kami menargetkan pelayanan air bersih, 100 persen akan terwujud pada 2019," kata Alimudin. (*)