Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya
Rizal Ramli mengungkapkan Kabinet Kerja akan dirombak lagi oleh Presiden
Joko Widodo akhir tahun ini, khususnya menteri-menteri bidang ekonomi
dan hukum.
"Kemungkinan sebelum akhir tahun ada reshuffle
jilid dua di mana Pak Jokowi akan memilih orang-orangnya di bidang hukum
dan ekonomi," kata Rizal dalam "CORE Economic Outlook" di Jakarta,
Rabu.
Perombakan kabinet jilid dua, menurut Rizal, diperlukan
untuk menjaga momentum pemulihan perekonomian yang sedang berlaku
merujuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik pada triwulan ketiga
2015 yang tumbuh 4,73 persen (yoy), dan stabilitas kurs rupiah yang
terjaga.
Menurut Rizal, tren pemulihan ekonomi itu tidak lepas dari perombakan kabinet jilid pertama oleh pemerintah 13 Agustus lalu.
"Tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah meningkat. Begitu juga
dengan kepercayaan para pelaku pasar," ujar dia. "Hal itu perlu
dilanjutkan untuk menumbuhkan ekonomi."
Dia enngan membeberkan menteri yang akan diganti dalam perombakan jilid II itu dengan berkata, "Itu Presiden yang menentukan."
Di depan para analis dalam CORE Economic Outlook, Rizal mengatakan Presiden terus mengevaluasi kinerja menterinya.
Menurut
Rizal, dalam perombakan kabinet selanjutnya, Presiden akan benar-benar
memilih menteri pengganti sesuai hasil evaluasi dan penilaian Presiden,
tanpa ada distorsi dari kepentingan lain, seperti kepentingan politik.
"Pak Jokowi akan tunjuk orang-orangnya. Sebelum reshuffle jilid pertama, kabinet juga jadi masalah pemerintahan," kata Rizal.
Rizal
meyakini perombakkan kabinet dengan pemilihan orang-orang sesuai hasil
evaluasi dan penilaian Presiden akan membantu kinerja pemerintah dalam
mencapai target-target pembangunan.
"Setelah adanya reshuffle
pertama, atau dalam tiga bulan terakhir, ekspektasi terhadap ekonomi
kita positif, nilai tukar rupiah juga meningkat, tidak anjlok lagi,"
kata dia.
Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2016 melesat di
atas target dengan mencapai 6,0 persen, padahal APBN 2016 menetapkan
angka 5,3 persen. (*)
Rizal Ramli Pastikan Kabinet Kerja Dirombak Lagi
Rabu, 18 November 2015 13:34 WIB