Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, siap menyambut Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 yang dijadwalkan tiba pada Senin (26/10).
"Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar yang akan memimpin langsung penyambutan tersebut," kata Asisten Umum Administrasi, Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin Map, saat dihubungi di Penajam, Kamis.
Ia berharap, seluruh masyarakat Penajam Paser Utara, ikut mendukung dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 dengan memberikan rumusan apresiasi berupa mimpi dan harapan tentang 70 tahun kedepan.
"Kami berharap, seluruh masyarakat Penajam Paser Utara dapat memberikan dukungannya dan apresiasi pada kegiatan nasional itu. Masyarakat diharapkan ikut bersama-sama menyambut kedatangan tim tu tersebut," ujarnya.
Kapsul waktu, lanjut Alimuddin, merupakan catatan mimpi dan harapan masyarakat Indonesia, termasuk warga di Penajam Paser Utara yang akan dibuka pada 2085.
Kapsul waktu akan dibawa berkeliling ke 34 provinsi di Indonesia dan dijadwalkan tiba di Istana Negara pada 28 Desember 2015.
Saat dibawa berkeliling itulah, masing-masing provinsi mencatatkan tujuh mimpi, kemudian disimpan dalam kapsul waktu dan akan dibuka 70 tahun kemudian.
Sementara, tujuh mimpi dan harapan masyarakat Penajam Paser Utara kata Alimuudin yakni, terwujudnya "Two in City" Kota Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan yang dihubungkan melalui insfrastruktur jembatan.
Harapan lainnya, seluruh kawasan pemukiman penduduk di Penajam Paser Utara sudah tersentuh oleh jaringan listrik dan air bersih, serta tercukupinya bahan baku air bersih dengan pengembangan bendungan dan embung.
Masyarakat Penajam Paser Utara juga bermimpi dapat menjadi ibu kota negara, dan pada 70 tahun mendatang seluruh wilayah kecamatan memiliki jalan dua jalur empat lajur, katanya.
"Masyarakat di Penajam Paser Utara juga berharap, menjadi salah satu daerah tujuan wisata dunia yang berbasis potensi alam dan pantai dan mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, sejahtera dan berkualitas dengan didukung pembangunan sarana dan prasarana kesehatan serta pendidikan yang memadai," kata Alimuddin. (*)