Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur mendukung pola integrasi sapi dengan perkebunan sawit, dengan memberikan bantuan berupa peralatan biogas dan peralatan chooper kepada kelompok tani yang menerapkan pola tersebut.
"Terdapat tiga kelompok tani (poktan) yang kami bantu peralatan biogas dan chooper. Masing-masing kelompok mendapat satu paket," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Etnawati di Samarinda, Rabu.
Kegiatan integrasi sawit dan sapi dikembangkan oleh instansi yang membidangi perkebunan dan peternakan akan memberikan dampak positif, terutama dalam pemanfaatan limbah sawit sebagai pakan ternak dan kotoran sapi menjadi biogas atau sumber energi alternatif baik untuk memasak maupun sebagai energi listrik.
Didampingi Kepala Bidang Pengembangan Bambang F. Fallah, Etnawati melanjutkan, bantuan tersebut diserahkan kepada tiga poktan di tiga lokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rinciannya adalah satu paket untuk Poktan Lamin Datu 1 di Desa Bendang Raya Kecamatan Tenggarong, Poktan Tani Makmur di Desa Manunggal Daya Kecamatan Sebulu, dan Poktan Harapan Makmur di Desa Jonggon Kecamatan Loa Kulu.
Bantuan diberikan guna memudahkan pelaksanaan integrasi perkebunan sawit dan peternakan sapi pada pola intensif, yakni sapi dikandangkan kemudian petani dapat memanfaatkan limbah sawit yang berupa pelepah dan solid sebagai pakan ternak.
Sedangkan kotoran ternak akan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dari biogas sebagai bahan bakar untuk memasak di dapur maupun sebagai energi listrik, sehingga para poktan dapat mandiri energi tanpa menggantungkan pasokan listrik dari pihak lain.
Menurutnya, dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani tentang pemanfaatan limbah perkebunan.
"Selain itu, akan tersedianya pupuk organik dan energi biodiesel dari pemanfaatan limbah perkebunan dan kotoran sapi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani karena petani dapat mengurangi biaya untuk membayar energi listrik maupun membeli pupuk," ujar Etna, panggilan akrabnya. (*)
Disbun Kaltim Dukung Integrasi Sapi-Sawit
Rabu, 23 September 2015 22:11 WIB