Tana Grogot (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, akan mengerahkan 1.200 kader untuk melaksanakan sosialisasi dan pemberian obat massal pencegahan (POMP) "Filariasis" atau penyakit kaki gajah yang akan digelar Oktober 2015.
Kepala Bidang Pemulihan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Paser H Dakran di Samarinda, Senin, mengatakan, ke-1.200 kader tersebut sudah diberi pelatihan di setiap Puskesmas di masing-masing kecamatan.
"Ke-1.200 kader yang akan melakukan POMP `Filariasis` itu, sudah diberikan pelatihan di masing-masing puskesmas di setiap kecamatan," ungkap Dakran.
Kegiatan sosialisasi itu, lanjutnya sangat penting karena "Filariasis" adalah jenis penyakit menahun,.
"Penderita yang terkena jenis penyakit ini, baru bisa diketahui 4-5 tahun sejak pertama kali ia terjangkit cacing filaria," katanya .
Untuk itu, Bupati Paser menginstruksikan kepada seluruh instansi, lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di daerah ini, bersama-sama berkoordinasi dalam kegiatan sosialisasi penyakit `filariasis` dan pemberian obat massal pencegahan. Pada Oktober 2015, setiap masyarakat akan diberikan obat pencegahan, melalui puskesmas, ujarnya.
Di Kecamatan Tanah Grogot dengan jumlah penduduk terbanyak, Dinas Kesehatan melakukan cara yang berbeda dalam sosialisasi dan pemberian obat.
"Di Tanah Grogot, sosialisasi mengenai penyakit `filariasis` ini dilakukan di SKPD atau kantor masing-masing. Begitu juga dengan pemberian obatnya," ujarnya.
Kegiatan sosialisasi tambahnya, direncanakan dilaksanakan serentak di 10 kecamatan se-Kabupaten Paser pada 19-27 Oktober 2015, atau hampir 139 desa.
Ia berharap, sosialisasi kali ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat, khususnya masyarakat bawah yang minim pengetahuan akan "filariasis" mengerti dan memahami gejala-gejala penyakit kaki gajah tersebut.
Ia optimistis, penekanan angka pengidap penyakit "filariasis" akan berhasil, karena tahun ini (2015), sosialisasi dilakukan serentak, dalam waktu yang sama dan tidak begitu jauh di setiap kecamatan sehingga akan memberikan pemahaman yang menyeluruh.
"Kurun waktu 10 tahun terakhir, Kabupaten Paser dinyatakan gagal dalam sosialisasi dan pencegahan penyakit kami gajah," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Paser telah mengucurkan dana Rp1,3 miliar untuk sosialisasi POMP "filariasis" tersebut.
"Tentu, anggaran yang besar memberikan harapan bahwa Paser akan mampu meminimalisir angka penduduk yang terjangkit penyakit kaki gajah," ujarnya.
"Usia 2 sampai 70 tahun wajib meminum obat pencegahan, tidak boleh tidak. Ini demi kesehatan karena penyakit `filariasis` ini tidak bisa diketahui langsung dengan cepat gejala-gejalanya. Bahkan ada yang tidak menampakkan gejala-gejala apa pun," ucap Dakran. (*)
Dinkes Paser Kerahkan 1.200 Kader Sosialisasi "Filariasis"
Selasa, 22 September 2015 1:42 WIB