Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim masih mengunggulkan sembilan objek wisata yang selama ini telah menjadi tujuan kunjungan bagi wisatawan, sehingga semua objek tersebut akan terus dikembangkan agar jumlah pengunjungnya lebih tinggi.
"Sejumlah objek wisata unggulan tersebut ke depannya diharapkan mampu mengangkat kabuputen/kota sebagai daerah tujuan wisata yang diunggulkan nasional, karena diminati oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kaltim M Aswin di Samarinda, Jumat.
Sembilan objek wisata unggulan yang akan terus ditingkatkan itu adalah Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam di tiga daerah yakni Mahakam Ulu, Kutai Kartanegara dan Samarinda, riam di sepanjang Kabupaten Mahakam Ulu.
Kemudian danau dan habitat Pesut Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara, angrek hitam Kersik Luwai di Kabupaten Kutai Barat, situs prasejarah pada Karst di Kabupaten Kutai Timur, hutan mangrove dan beruang madu di Kota Balikpapan.
Selanjutnya Keraton Kesultanan di tiga kabupaten, yakni Kutai Kartanegara, Berau, dan Kabupaten Paser, kemudian kehidupan masyarakat Dayak di Samarinda dan Kutai Kartanegara, dan sejumlah pantai di sepanjang kawasan pesisir Kaltim.
Dari sembilan objek tersebut, lanjut dia, Pemprov Kaltim telah menetapkan objek unggulan yang menjadi salah satu kawasan industri dari delapan kawasan yang dikembangkan berdasarkan pendekatan kluster, yakni Industri Pariwisata Kepulauan Derawan sehingga kawasan ini akan dimaksimalkan.
Menurut dia, sektor pariwisata tetap menjadi prioritas pembangunan, terutama dalam pemenuhan infrastruktur pendukung pengembangannya dan program promosi objek wisata unggulan daerah.
Khusus pembangunan infrastruktur pendukung, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya terus memenuhinya, seperti membangun bandar udara (bandara), pelabuhan laut, dan akses jalan guna mempermudah transportasi menuju objek wisata.
Sedangkan arah kebijakannya mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kepariwisataan. Arah ini diwujudkan dalam Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan).
Kemudian mengembangkan dan menyosialisasikan obyek daya tarik wisata, seni dan budaya daerah, termasuk ekowisata atau wisata alam.
Hal lain yang dilakukan adalah menyelenggarakan adat budaya dan seni yang sesuai dengan kepribadian leluhur, penyelenggaraan usaha jasa pariwisata yang berkualitas dan berbasis pada ekonomi kerakyatan, serta peningkatan promosi kepariwisataan di dalam dan luar negeri. (*)