Samarinda (ANTARA) - Tim Search and Rescue (SAR) berhasil menemukan jasad korban atas nama Muhammad Rian (20), warga Jalan A. Zahra, RT 13, Kelurahan Sungai Keledang yang jatuh dan tenggelam di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur.
"Pencarian hari kedua ini tim menyusuri alur sungai sejauh dua kilometer ke arah hilir sesuai rencana operasi. Upaya pencarian dilakukan secara terpadu menggunakan peralatan air dan alat pendukung lain," kata Koordinator Pos SAR Samarinda Mardi Sianturi di Samarinda, Jumat.
Saat melakukan pencarian, Tim SAR gabungan dari berbagai unsur berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia pada jarak sekitar 70 meter dari lokasi kejadian, sehingga langsung dievakuasi menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Sebelumnya, salah seorang saksi sempat melihat korban berjalan ke arah tambatan speed boat Senupa di tepi Sungai Mahakam dj kawasan Jalan Bung Tomo, Samarinda Seberang, pada Rabu sore (12/11/2025).
Sedangkan saksi lainnya yang bekerja sebagai petugas keamanan di kawasan itu melihat sepasang sandal dan satu unit HP tergeletak di tambatan speed boat pada Rabu malam, namun tidak menemukan satu orang pun di lokasi itu.
Kabar hilangnya korban baru diketahui warga setempat setelah keluarga korban khawatir, karena korban belum pulang hingga tengah malam.
Dari informasi sejumlah saksi tersebut kemudian diyakini bahwa barang berupa sandal dan HP yang ada di tambatan speed boat Senupa adalah milik korban, sedangkan korban kemudian diduga jatuh dan tenggelam di Sungai Mahakam.
Ia menyebut bahwa pelaksanaan operasi SAR hari kedua berjalan tanpa hambatan, karena didukung dengan kondisi cuaca berawan tanpa hujan. Sedangkan peralatan yang digunakan meliputi rescue carrier, perahu karet milik Basarnas, speed boat dan perahu karet milik BPBD serta Disdamkar Samarinda, peralatan selam, peralatan SAR air, komunikasi, dan peralatan medis.
"Sedangkan SAR gabungan berbagai unsur yang turut dalam pencarian ini di antaranya Pos SAR Samarinda, Polairud Polda Kaltim, BPBD Kota Samarinda, Disdamkar Kota Samarinda, relawan, serta dari keluarga korban," katanya.
