Kukar, Kaltim (ANTARA) - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih mencari tiga awak kapal pemuat batu bara yang tenggelam di laut kawasan Muara Pantauan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur, sementara lima orang lainnya ditemukan dalam keadaan selamat.
"Kami bersyukur lima korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Namun hari ini tim akan tetap melanjutkan pencarian terhadap tiga korban lainnya," ujar Komandan Rescue Badan SAR Nasional (Basarnas) Balikpapan Aurelius Godja di Muara Pantauan, Kutai Kertanegara, Jumat.
Penemuan terhadap lima korban dalam kondisi selamat tersebut berkat kerja sama dan koordinasi efektif dari semua unsur gabungan di lapangan, sehingga ia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian dan pertolongan.
Sebelumnya, Kapal Motor (KM) Fadil Jaya 12 yang bermuatan batu bara dengan delapan awak kapal, dilaporkan tenggelam dihantam ombak perairan Muara Pantauan, Kecamatan Anggana, Kukar, karena cuaca buruk pada Minggu (26/10) dini hari.
Sejak laporan diterima, tim SAR gabungan dari berbagai unsur langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan sejumlah peralatan laut dan peralatan pendukung.
"Pada Kamis kemarin, pencarian dilakukan dengan metode penyisiran di perairan seluas kurang lebih 1.565 nautical mile persegi. Unsur yang terlibat meliputi Basarnas Balikpapan, Polairud Polda Kaltim, potensi SAR Kukar 112, serta kerabat korban," kata Godja.
Ia melanjutkan, upaya Tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil, yakni pada Kamis sore sekira pukul 17.45 Wita, tim menerima informasi dari keluarga korban bahwa lima korban atas nama Rizki, Wandi, Rahman, Ardi, dan Sahar, ditemukan dalam keadaan selamat oleh kapal tugboat Asensus 23 di sekitar perairan Mamuju Tengah.
"Para korban kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Budong untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sedangkan saat ini, tiga orang lainnya termasuk nakhoda kapal, masih dalam pencarian oleh tim di lapangan," katanya.
Selama pelaksanaan operasi hari ketiga, kondisi cuaca di sekitar lokasi pencarian terpantau berawan dengan kecepatan angin relatif stabil.
Ia menyatakan bahwa dalam operasi ini, meski tidak terdapat hambatan signifikan, namun tim tetap meningkatkan kewaspadaan karena luasnya area pencarian dan arus laut yang berubah-ubah.
