Samarinda (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) mengarahkan kolaborasi antar-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bersama swasta untuk menciptakan inovasi di bidang agribisnis, termasuk pengembangan robot.
"Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri, dapat berkolaborasi untuk melahirkan inovasi," ujar Kabid SMK Disdikbud Kaltim Surasa di Samarinda, Selasa.
Ia mengatakan SMK-SMK di Kaltim memiliki spesifikasi vokasi tertentu yang bisa bersinergi dalam membuat inovasi robot ramah lingkungan dalam pekerjaan hijau. Contoh SMKN 10 Samarinda punya spesialisasi mesin otomotif, SMKN 2 Samarinda spesialisasi di bidang elektrik, dan SMKN 7 Samarinda keahlian di bidang komputer.
"Tiga keahlian itu bisa bersinergi membuat mesin berupa robot pemangkas pada lahan pertanian," ujar Surasa.
Meski terlihat sederhana, katanya, namun karya tersebut bisa menjadi pemicu untuk menghasilkan inovasi-inovasi lainnya.
Surasa menjelaskan ruang untuk memulai pekerjaan hijau di Kaltim sangat luas, baik di sektor formal maupun informal. SMK di Kaltim memulai upaya ini melalui program sertifikasi.
Baca juga: Kaltim perkuat pengawasan maritim dengan radar canggih
"Harapannya, sertifikasi tidak hanya menguji kompetensi, tetapi juga menemukan kesesuaian antara kebutuhan industri dengan kemampuan SMK," ucap Surasa.
Hal ini diharapkan dapat memunculkan ruang jabatan atau pekerjaan hijau. Salah satu contohnya adalah pengembangan mikro kredensial. Mikro kredensial memungkinkan siswa fokus pada keterampilan tertentu, seperti fokus pada baterai untuk industri motor listrik.
"Konsep ini penting karena kemampuan individu terbatas, sehingga spesialisasi menjadi kunci," ujarnya.
Surasa menyoroti saat ini rumah profesi untuk pekerjaan-pekerjaan baru masih minim, meskipun pekerjaannya sudah ada. Misalnya, jabatan asisten pemateri yang tugasnya menyiapkan dan menampilkan materi, pekerjaannya ada namun ruang jabatan belum tersedia.
Melalui mikro kredensial, siswa dapat memiliki portofolio yang menunjukkan keahlian spesifik mereka. "Ini membuka peluang bagi mereka untuk bekerja di bidang-bidang baru, termasuk pekerjaan hijau," kata Surasa.
Inovasi seperti robot agribisnis, menurutnya, dapat menjadi bagian dari pengembangan mikro kredensial di SMK. Dengan fokus pada keahlian spesifik, lanjut dia, siswa SMK dapat menciptakan solusi inovatif untuk sektor agribisnis.
Baca juga: 27 peserta ikuti gelar Teknologi Tepat Guna Kaltim mulai 29 April
