Balikpapan, (ANTARA Kaltim) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Kalimantan Timur, segera membagikan sebanyak 10.000 bibit cabai kepada masyarakat terpilih di daerah setempat.
"Kami bagikan mulai Minggu (12/4) nanti," kata Kepala Perwakilan BI Balikpapan Suharman Tabrani, Rabu.
Pembagian bibit cabai itu menjadi bagian dari gelaran Festival Cabai Balikpapan yang sudah dimulai sejak Maret lalu. Dalam program ini, BI bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Balikpapan.
Selain itu, pembagian bibit cabai ini juga merupakan kelanjutan dari pelatihan menanam cabai secara organik mulai Maret lalu.
Anggota kelompok tani dan siswa-siswi sejumlah sekolah diajari mulai dari mempersiapkan penanaman bibit sampai cara memanen. Bibit cabai yang di bagikan pada April ini, jika ditanam sudah panen pada sekitar Juli 2015 atau menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tabrani menjelaskan, Festival Cabai Balikpapan dan pembagian bibit cabai ini merupakan upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi secara langsung di Balikpapan.
Permintaan cabai yang sangat tinggi, sementara pasokannya kerap tersendat di pasar Balikpapan, mengakibatkan harganya gampang melambung dengan cepat. Harga cabai di Pasar Klandasan, misalnya, bisa mencapai Rp100.000 per kilogram bila sedang susah didapat.
"Kalau sudah punya cabai sendiri dari pekarangan rumah, tentu tak perlu lagi cari di pasar," kata Tabrani.
Ia berharap pembagian bibit cabai kepada masyarakat terpilih Balikpapan itu bisa mengurangi permintaan kepada pasar sebab masyarakat sudah bisa mengadakan sendiri kebutuhan cabainya.
Sebutan "masyarakat terpilih", sebab sementara ini bibit cabai tersebut dibagikan kepada ibu-ibu anggota Persatuan Isteri Tentara (Persit) Kartika Chandra, kader PKK, siswa-siswi dari sekolah Adiwiyata.
Selain bercocok tanam di tanah di pekarangan atau di dalam pot, mereka juga dibantu mengembangkan budidaya cabai dengan sistem hidroponik,
Keluarga besar perbankan termasuk yang diminta menanam cabai ini di rumahnya masing-masing. Di Balikpapan, saat ini ada 30 lebih bank, baik bank pemerintah maupun swasta dengan ribuan karyawan.
Dengan mereka turut diminta menanam cabai diharapkan cukup memberi dampak nyata pada penurunan angka inflasi Balikpapan.
Tabrani menambahkan, dalam jangka pendek, masyarakat tidak perlu panik lagi jika harga cabai melambung tinggi sebab tinggal mengambil hasil panen dari pekarangan.
"Dalam jangka panjang, budidaya cabai bisa menjadi sumber penghasilan baru," ujarnya.(*)
Bank Indonesia Balikpapan Bagikan 10.000 Bibit Cabai
Rabu, 8 April 2015 14:01 WIB