Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memfokuskan pembangunan sektor pertanian sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi seiring melemahnya industri pertambahan di wilayah itu.
"Pengalaman saya (waktu jadi gubernur) di Gorontalo, hanya dengan menanam jagung, ekonomi tumbuh sampai delapan persen," kata Fadel Muhammad di Balikpapan, Jumat, sebelum melanjutkan Kunjungan Kerja ke Berau, kabupaten di utara Kalimantan Timur, 600 km dari Balikpapan.
Berdasarkan data yang disampaikan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menunjukkan penurunan sejak 2011.
Pertumbuhan pada 2012 tercatat 5,5 persen, kemudian 2013 turun menjadi 2,7 persen, dan 2014, hanya tumbuh 2,02 persen sementara angka inflasi mencapai 7,66 persen.
Menurunnya permintaan ekspor batu bara dan jatuhnya harga minyak dunia menjadi satu penyebab utama perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut.
Ketua Komisi XI juga melihat banyak hal dari pertanian, juga peternakan yang bisa dikerjakan segera oleh Kalimantan Timur, apalagi kenyataannya provinsi itu masih mendatangkan hasil-hasil pertanian dan peternakan dari daerah lain.
Bahkan beras pun yang jadi bahan makanan pokok, masih harus mendatangkan dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, atau Kalimantan Selatan.
"Kami sarankan Pemprov fokus pada swasembada pangan dulu," kata mantan Gubernur Gorontalo itu.
Kalau perlu, menurut politisi Golkaritu, Kaltim sediakan kawasan khusus pertanian dan menyisihkan Rp1 triliun dari APBD-nya pertanian.
Pertanian di luar kawasan itu juga harus mendapat perhatian intensif sehingga bisa memberikan produksi maksimal.
"Dalam dua tahun, seperti pengalaman saya di Gorontalo, pertanian sudah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan. Paling lambat 2 tahun," katanya.
Kalimantan Timur memiliki sentra-sentra pertanian diantaranya Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.
Beras dan palawija ditanam di PPU dan Kukar dan menjadi satu andalan bagi Perum Bulog Kaltim untuk menambah persediaan beras guna keamanan pangan.
Namun demikian, total produksi beras dari seluruh daerah itu baru mencapai 350.000 ton per tahun, sementara kebutuhan saat ini sudah mencapai 450.000 ton.
Di sisi lain, data dari Dinas Pertanian dan Hortikultura Kalimantan Timur menyebutkan alih fungsi lahan pertanian yang sangat signifikan.
Sampai tahun 2013, lahan pertanian Kalimantan Timur menyusut 4.711 hektare, dimana 2.600 di antaranya adalah lahan sawah produktif. Total luasan lahan pertanian pun menurun dari 206.480 hektare menjadi 201.769 hektare.
Lahan-lahan itu beralihfungsi menjadi kawasan pertambangan, terutama tambang batubara. (*)
DPR Minta Pemprov Kaltim Fokus Bangun Pertanian
Jumat, 27 Februari 2015 18:05 WIB
Kami sarankan Pemprov fokus pada swasembada pangan dulu