• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kaltim
Rabu, 25 Juni 2025
Antara News kaltim
Antara News kaltim
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • ANTARA berkolaborasi Ananta untuk Rinjani Sembalun Sky Run 2025

      ANTARA berkolaborasi Ananta untuk Rinjani Sembalun Sky Run 2025

      Senin, 23 Juni 2025 22:41

      TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

      TNI AU siapkan Hercules dan Boeing untuk evakuasi WNI dari Iran-Israel

      Jumat, 20 Juni 2025 10:17

      Fadli Zon sebut arti penting melihat sejarah dengan akal sehat

      Fadli Zon sebut arti penting melihat sejarah dengan akal sehat

      Rabu, 18 Juni 2025 12:21

      PT KNI kembali terima penghargaan TOP CSR Awards 2025

      PT KNI kembali terima penghargaan TOP CSR Awards 2025

      Senin, 16 Juni 2025 11:34

      PSSI terima penghargaan FIFA  berkat proyek training center di IKN

      PSSI terima penghargaan FIFA berkat proyek training center di IKN

      Minggu, 15 Juni 2025 11:07

  • Seputar Kaltim
      • DPRD Kaltim
      • Penajam Paser Utara
      • Paser
      • Diskominfo Kaltim
      • Samarinda
      • Balikpapan
      DPRD Kaltim  bangun sinergi semua pihak untuk solusi banjir

      DPRD Kaltim bangun sinergi semua pihak untuk solusi banjir

      Selasa, 27 Mei 2025 20:45

      Polda Kaltim buru saksi kunci usut tuntas penambang lahan Unmul

      Polda Kaltim buru saksi kunci usut tuntas penambang lahan Unmul

      Senin, 5 Mei 2025 20:18

      Pemerintah didesak  perbaiki tanah bergerak jalan nasional Samarinda-Balikpapan

      Pemerintah didesak perbaiki tanah bergerak jalan nasional Samarinda-Balikpapan

      Sabtu, 26 April 2025 8:05

      Pemprov Kaltim  diminta sosialisasi juknis umroh gratis buat marbot

      Pemprov Kaltim diminta sosialisasi juknis umroh gratis buat marbot

      Rabu, 23 April 2025 9:06

      Kabupaten Penajam  libatkan swasta wujudkan pembangunan PLTGU

      Kabupaten Penajam libatkan swasta wujudkan pembangunan PLTGU

      Selasa, 24 Juni 2025 13:00

      Bupati Penajam  terbitkan surat imbauan jaga lahan persawahan

      Bupati Penajam terbitkan surat imbauan jaga lahan persawahan

      Selasa, 24 Juni 2025 9:41

      Kabupaten Penajam  fokus jalan tani dan lingkungan melalui UPT PU

      Kabupaten Penajam fokus jalan tani dan lingkungan melalui UPT PU

      Senin, 23 Juni 2025 15:11

      Pemkab Penajam  keluarkan kebijakan tiap instansi sumbang hewan kurban

      Pemkab Penajam keluarkan kebijakan tiap instansi sumbang hewan kurban

      Senin, 23 Juni 2025 15:09

      Bupati Paser buka Turnamen Piala Soeratin U-13 dan U-15

      Bupati Paser buka Turnamen Piala Soeratin U-13 dan U-15

      Sabtu, 21 Juni 2025 17:56

      Bupati Paser komitmen dukung peningkatan fasilitas dan kesejahteraan bidan

      Bupati Paser komitmen dukung peningkatan fasilitas dan kesejahteraan bidan

      Senin, 16 Juni 2025 19:36

      Pemda Paser bersama Sekretariat Wapres bahas masalah aktivitas tambang di jalan negara

      Pemda Paser bersama Sekretariat Wapres bahas masalah aktivitas tambang di jalan negara

      Jumat, 13 Juni 2025 20:08

      Wabup Paser lantik PAW Kades Petangis dan anggota BPD Binangon

      Wabup Paser lantik PAW Kades Petangis dan anggota BPD Binangon

      Rabu, 11 Juni 2025 19:53

      Wagub Seno Aji serahkan sapi kurban Presiden ke masjid di Samarinda

      Wagub Seno Aji serahkan sapi kurban Presiden ke masjid di Samarinda

      Sabtu, 7 Juni 2025 8:10

      Dinsos Kaltim  terus bina dan berdayakan ekonomi kaum disabilitas

      Dinsos Kaltim terus bina dan berdayakan ekonomi kaum disabilitas

      Rabu, 4 Juni 2025 15:05

      Pemprov Kaltim terapkan pergub kode etik layanan publik

      Pemprov Kaltim terapkan pergub kode etik layanan publik

      Minggu, 18 Mei 2025 11:37

      Wagub Kaltim lakukan mitigasi tanah longsor di permukiman warga

      Wagub Kaltim lakukan mitigasi tanah longsor di permukiman warga

      Rabu, 14 Mei 2025 15:04

      Gubernur Kaltim  usulkan jalur Kukar hingga Kubar jadi pintu masuk IKN

      Gubernur Kaltim usulkan jalur Kukar hingga Kubar jadi pintu masuk IKN

      Selasa, 24 Juni 2025 19:49

      Pemprov Kaltim  fasilitasi perusahaan tingkatkan kinerja lingkungan

      Pemprov Kaltim fasilitasi perusahaan tingkatkan kinerja lingkungan

      Selasa, 24 Juni 2025 7:22

      Gubernur Kaltim  ajak pegawai kurangi penggunaan botol plastik

      Gubernur Kaltim ajak pegawai kurangi penggunaan botol plastik

      Senin, 23 Juni 2025 21:38

      Pemprov Kaltim  gelar rapat pleno tentukan juara lomba desa/kelurahan

      Pemprov Kaltim gelar rapat pleno tentukan juara lomba desa/kelurahan

      Senin, 23 Juni 2025 20:55

      Dishub Balikpapan targetkan PAD parkir 2025 sebesar Rp2 miliar

      Dishub Balikpapan targetkan PAD parkir 2025 sebesar Rp2 miliar

      Selasa, 24 Juni 2025 15:20

      Satpol PP Balikpapan terus lakukan razia pom mini

      Satpol PP Balikpapan terus lakukan razia pom mini

      Selasa, 24 Juni 2025 15:03

      Pemkot Balikpapan gunakan dana SiLPA untuk tutupi defisit

      Pemkot Balikpapan gunakan dana SiLPA untuk tutupi defisit

      Senin, 23 Juni 2025 19:41

      Balikpapan lakukan persiapan tuan rumah HUT Dekranas tingkat nasional

      Balikpapan lakukan persiapan tuan rumah HUT Dekranas tingkat nasional

      Senin, 23 Juni 2025 18:40

  • Ekonomi dan Pariwisata
    • DJP catat  penerimaan pajak Kaltim-Kaltara Rp11,31 triliun

      DJP catat penerimaan pajak Kaltim-Kaltara Rp11,31 triliun

      Minggu, 22 Juni 2025 14:31

      Pelindo 4 - Kejari Samarinda bangun sinergi hukum wilayah pelabuhan

      Pelindo 4 - Kejari Samarinda bangun sinergi hukum wilayah pelabuhan

      Minggu, 22 Juni 2025 9:17

      IFBC 2025 jadi ruang terbuka masyarakat jajaki usaha kemitraan

      IFBC 2025 jadi ruang terbuka masyarakat jajaki usaha kemitraan

      Sabtu, 21 Juni 2025 16:30

      BI Baliklpapan: Sudah 239 ribu lebih pedagang pakai QRIS

      BI Baliklpapan: Sudah 239 ribu lebih pedagang pakai QRIS

      Jumat, 20 Juni 2025 22:49

      Pameran Waralaba dan Peluang Usaha di Balikpapan

      Pameran Waralaba dan Peluang Usaha di Balikpapan

      Jumat, 20 Juni 2025 19:17

  • Olahraga
    • Menang atas Botafogo, Atletico Madrid tetap gagal melaju ke 16 besar

      Menang atas Botafogo, Atletico Madrid tetap gagal melaju ke 16 besar

      Selasa, 24 Juni 2025 7:03

      Tottenham dikabarkan akan datangkan bek Timnas Jepang, Kota Takai

      Tottenham dikabarkan akan datangkan bek Timnas Jepang, Kota Takai

      Selasa, 24 Juni 2025 7:00

      Tudor waspadai euforia, puji mentalitas Yildiz usai tekuk Wydad

      Tudor waspadai euforia, puji mentalitas Yildiz usai tekuk Wydad

      Senin, 23 Juni 2025 7:52

      Brace Pablo Barrios bawa Atletico Madrid tundukkan Seattle Sounders

      Brace Pablo Barrios bawa Atletico Madrid tundukkan Seattle Sounders

      Jumat, 20 Juni 2025 10:14

      River Plate tekuk Urawa Red Diamonds 3-1

      River Plate tekuk Urawa Red Diamonds 3-1

      Rabu, 18 Juni 2025 7:49

  • Umum
    • Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

      Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

      Minggu, 22 Juni 2025 17:40

      Pemprov Kaltim  PKS kuliah gratis dengan tujuh universitas lokal

      Pemprov Kaltim PKS kuliah gratis dengan tujuh universitas lokal

      Rabu, 18 Juni 2025 5:58

      Langkah Tanoto menyiapkan generasi unggul sejak dini

      Langkah Tanoto menyiapkan generasi unggul sejak dini

      Selasa, 17 Juni 2025 22:32

      Mendikdasmen:  Pendidikan bermutu pilar pembangunan manusiaIndonesia

      Mendikdasmen: Pendidikan bermutu pilar pembangunan manusiaIndonesia

      Sabtu, 14 Juni 2025 15:42

      Universitas Muhammadiyah Bandung Tawarkan Beasiswa Penuh Program PUPM

      Universitas Muhammadiyah Bandung Tawarkan Beasiswa Penuh Program PUPM

      Sabtu, 14 Juni 2025 15:38

  • IKN
    • Otorita: Song-Bawe dan Duta Lingkungan Hidup  agen perubahan IKN

      Otorita: Song-Bawe dan Duta Lingkungan Hidup agen perubahan IKN

      Minggu, 22 Juni 2025 14:32

      Otorita IKN  perkuat pengelolaan kota modern kolaborasi antar-lembaga

      Otorita IKN perkuat pengelolaan kota modern kolaborasi antar-lembaga

      Sabtu, 21 Juni 2025 10:55

      Otorita IKN  umumkan pelelangan fase kedua pembangunan IKN

      Otorita IKN umumkan pelelangan fase kedua pembangunan IKN

      Sabtu, 21 Juni 2025 10:53

      Otorita bersama Singapura  kembangkan energi hijau di IKN

      Otorita bersama Singapura kembangkan energi hijau di IKN

      Jumat, 20 Juni 2025 16:28

      Otorita IKN dan KPK  bangun tata kelola pemerintahan bebas korupsi

      Otorita IKN dan KPK bangun tata kelola pemerintahan bebas korupsi

      Jumat, 20 Juni 2025 12:54

  • Foto
  • Video
    • Vaksinasi DBD capai 15 ribu anak di Kaltim

      Vaksinasi DBD capai 15 ribu anak di Kaltim

      Selasa, 24 Juni 2025 18:25

      Sumpit: Senjata andalan Suku Dayak jadi olahraga tradisional

      Sumpit: Senjata andalan Suku Dayak jadi olahraga tradisional

      Sabtu, 21 Juni 2025 15:20

      12 Sekolah Garuda mulai bina siswa tembus kampus unggulan luar negeri

      12 Sekolah Garuda mulai bina siswa tembus kampus unggulan luar negeri

      Rabu, 18 Juni 2025 17:53

      Wamen Stella sebut peluang sangat besar kampus vokasi dalam industri

      Wamen Stella sebut peluang sangat besar kampus vokasi dalam industri

      Selasa, 17 Juni 2025 19:34

      Gandeng Australia terapkan INOVASI untuk pendidikan dasar di IKN

      Gandeng Australia terapkan INOVASI untuk pendidikan dasar di IKN

      Jumat, 13 Juni 2025 23:20

Orang Balik: Identitas yang tersembunyi di Sepaku, IKN

Kamis, 15 Mei 2025 12:48 WIB

Orang Balik: Identitas yang tersembunyi di Sepaku, IKN

Bentang alam di perbatasan Semoi-Sepaku-Bukit Bangkirai yang masih memiliki hutan lebat. (ANTARA/Novi Abdi)

Balikpapan (ANTARA) - Dalam percakapan tentang suku-suku di Kalimantan, nama Orang Balik jarang muncul. Meski namanya melekat pada Balikpapan, kota besar di tepi Teluk, kehadiran mereka hampir tak terdengar sebelum proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Sabardin, seorang tokoh di Forum Kesepakatan Masyarakat Sepaku (FKMS) dan keponakan dari Sibukdin, Kepala Adat Orang Balik, alasan utamanya sederhana: Orang Balik memang pemalu.

"Kami memang pemalu," kata Sabardin, "dan tidak suka menonjolkan diri."

Ketertutupan ini berbeda dari suku-suku lain di Kalimantan Timur, seperti Orang Kutai, atau masyarakat di pedalaman seperti Orang Kenyah, Orang Bahau, Orang Benuaq, Orang Wehea, dan Orang Lundayeh. Mereka gemar berkesenian, menampilkan tarian, pahatan, anyaman, hingga masakan khas. Bahkan dalam sejarah, beberapa suku ini memiliki tradisi mengayau—ritual membawa pulang kepala musuh sebagai tanda kepahlawanan.

Orang Balik, sebaliknya, memilih menghindari konflik. "Kami tidak suka konflik, karena itu pilihannya ya menghindar," ujar Sabardin.

Keberadaan mereka yang cenderung tersembunyi juga diperkuat oleh letak geografis. "Kami tinggal di ‘ketiak’, di sudut Teluk," katanya.

Sepaku juga terisolasi oleh kondisi jalan yang rusak, yang sebelum tahun 2019 bisa memakan 2-3 jam perjalanan dari ibu kota kabupaten di Penajam. Dari arah sebaliknya pun orang lebih memilih jalur Balikpapan-Penajam via ferry, daripada melewati Sepaku.

Baca juga: Suku Paser Balik jadi "living museum" di wilayah IKN

Tanjung Gonggot

Menurut Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA)—lembaga yang didirikan oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) bersama beberapa organisasi masyarakat sipil—Orang Balik awalnya bermukim di Tanjung Gonggot, kawasan yang kini menjadi bagian dari Kota Balikpapan.

Di Tanjung Gonggot, mereka hidup dari hasil hutan, berburu, menangkap ikan, serta menjalin hubungan dengan Kerajaan Kutai dan Kesultanan Paser. Keberadaan mereka begitu erat dengan alam, mengikuti ritme kehidupan tradisional yang diwariskan turun-temurun.

Pada abad ke-18, wilayah ini berada di bawah pengaruh Kerajaan Kutai, yang menguasai pesisir Kalimantan Timur. Orang Balik turut serta dalam pembangunan kerajaan, bahkan beberapa tokoh adatnya diangkat sebagai pejabat wilayah, menunjukkan mereka diakui oleh kekuasaan saat itu.

Seperti tersebut dalam satu cerita bahwa pada tahun 1739, Sultan Kutai Aji Muhammad Idris, yang memerintah antara 1735 hingga 1778, meminta penduduk pesisir Teluk untuk menyumbangkan 1.000 lembar papan guna pembangunan istana kerajaan. Saat papan-papan itu diangkut melalui laut, beberapa di antaranya terbalik dan hanyut, dan dibawa arus kembali ke arah Teluk.

Meski secara jelas menyebutkan tahun dan nama sultan, cerita ini masih sejarah lisan sehingga perlu pendalaman lagi untuk membuktikan kebenarannya. Namun demikian, cerita itu bersama dengan legenda Kayun Kuleng di kalangan masyarakat Paser, menjadi cerita asal-usul nama Balikpapan.

Selanjutnya, seiring berkembangnya kerajaan, pesisir Teluk Balikpapan menjadi semakin strategis. Selain sebagai bagian dari wilayah adat Orang Balik, daerah itu juga berkembang menjadi pusat persinggahan dagang, menarik perhatian para saudagar dari berbagai kerajaan di Nusantara.

Bubuhan (kelompok) pedagang dari Kerajaan Banjar, juga saudagar dari Bone, turut menjalin hubungan dagang dengan masyarakat pesisir. Hubungan ini menguatkan peran Orang Balik tidak hanya dalam lingkup kerajaan, tetapi juga dalam dinamika perdagangan maritim.

Ketika Belanda datang mereka melihat potensi besar di Balikpapan. Pada akhir abad ke-19, wilayah ini mulai dikontrak dari Kesultanan Kutai, dan eksplorasi minyak pun dimulai pada 1891. Sejak saat itu, Balikpapan berubah dari wilayah adat dan komunitas pesisir menjadi pusat industri minyak, yang kemudian berkembang pesat hingga menjadi kota modern seperti sekarang.

Apakah saat itulah desakan dimulai kepada Orang Balik untuk pindah menyeberang ke sisi selatan teluk belum diketahui. Tapi diceritakan oleh Sabardin, mereka berpindah melalui jalur laut, menyusuri Teluk Balikpapan dan masuk Sungai Sepaku, hingga menetap di wilayah yang sekarang mereka huni.

Saat ini, Benuo Sepaku, demikian Orang Balik menamakan wilayah adatnya, mencakup desa dan kelurahan Sepaku, Karang Jinawi, Bukit Raya, Suka Raja, Tengin Baru, dan Bumi Harapan. Kawasan itu meliputi 40.702 hektar tanah yang berbatasan dengan komunitas adat lainnya seperti Basap di Jonggon di utara dan Basap Mentawir di timur laut.

Setelah pindah dari Tanjung Gonggot ke Benuo Sepaku, komunitas Orang Balik kembali menjalani kehidupan yang selaras dengan alam. Pada masa itu, dikatakan Sibukdin, kehidupan Suku Balik tidak pernah kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tanah dan lahan luas untuk kebiasaan mereka berladang gilir balik untuk menanam padi ladang dan sayuran.

Untuk lauk, tinggal ke sungai menangkap ikan. Kalau mau daging bahkan tidak perlu jauh masuk hutan, apalagi berburu berhari-hari karena payau (rusa sambar), telawos (kancil) berkeliaran di pinggir kampung. Air untuk minum tersedia melimpah.

Baca juga: "Kami ingin pengakuan"

Tapi perubahan adalah keniscayaan. Laporan situs brwa.co.id menceritakan tentang apa yang disebut wabah delanan pada tahun 1920 yang menimpa Benuo Sepaku.

Sekali lagi, laporan dari BRWA ini jelas menyebutkan bahwa sumbernya adalah pemetaan partisipatif, atau dengan kata lain dari ingatan bersama komunitas dengan informan yang anonim. Maka, apa yang diungkapkan adalah sejarah lisan sehingga masih perlu verifikasi lagi dari penelitian yang lebih serius dan mendalam.

Wabah delanan menyebabkan kematian massal di komunitas Orang Balik. Konon, saat wabah dalam masa puncak, setiap hari hingga 10 orang meninggal. Satu keluarga di satu rumah bisa kehilangan dua hingga tiga orang anggotanya sekaligus.

Satu-satunya penjelasan datang dari sisi kepercayaan animisme Orang Balik. Bahwa wabah ini disebabkan kesalahan dalam ritual adat irow (atau erau dalam bahasa Kutai), di mana ancak atau sajen babi diberikan oleh suku lain yang ikut serta dalam upacara adat itu. Karena itu para leluhur Orang Balik marah dan meluapkan kemarahannya dengan wabah yang disebut delanan tadi.

Tidak ada keterangan, siapakah seharusnya yang memberikan sajen tersebut.

Dan meski tidak ada penjelasan ilmiah atau pun dokumentasi yang ditemukan tentang apa itu wabah delanan, tapi akibatnya nyata. Populasi Orang Balik di Benuo Sepaku dikabarkan menurun drastis. Selain sebab kematian oleh wabah, juga oleh pengungsian dan perpindahan besar-besaran untuk menghindari wabah tersebut.

Banyak Orang Balik yang meninggalkan Sepaku mencari tempat yang aman. Mereka pergi ke Samarinda, ke Jembayan Loa Kulu di utara. Juga ke Nenang di selatan yang sekarang menjadi bagian Kota Penajam. Ada juga yang menyeberang Teluk ke timur ke Mentawir, atau terus mendekati pesisir ke Salok Api.

Tanah dan kebun, termasuk peninggalan penanda sejarah seperti makan para leluhur, ditinggal dan tidak diurus lagi.

Namun demikian, komunitas yang tinggal bertahan dan wabah kemudian mereda. Saat itulah, tutur Sabardin, Kesultanan Kutai kembali aktif. Sultan mengangkat petinggi dari kalangan Orang Balik sendiri untuk mengatur masyarakat. Disebutkan oleh dokumen di laman brwa.co.id, setiap orang yang ingin memasuki Benuo Sepaku harus mendapat izin tertulis dari petinggi. Di surat izin itu ada cap dari stempel khusus. Tanpa stempel, maka tidak bisa masuk ke wilayah adat.

Tapi aturan itu tidak bisa mencegah Belanda, yang jelas sudah bercokol lama di Balikpapan, untuk masuk ke Sepaku, menangkapi pemuda, dan menjadikannya pekerja rodi, tenaga kerja paksa di proyek-proyek pembangunan kolonial. Keadaan itu berlangsung hingga Jepang datang dan mengambil alih kekuasaan di tahun 1942.

Berbeda dengan Belanda, Orang Balik ingat mereka tidak dijadikan romusha (yang artinya juga tenaga kerja paksa) oleh Jepang, sebab Jepang mendatangkan romusha dari Jawa. Di Balikpapan, romusha digunakan untuk membangun berbagai fasilitas militer seperti kubu-kubu pertahanan hingga menarik meriam raksasa ke bukit-bukit.

Para pengurus Forum Kesepakatan Masyarakat Sepaku. Sabardin, ketiga dari kanan. (ANTARA/Novi Abdi)

Ketika pasukan Australia membebaskan Balikpapan dari Jepang Juli 1945, sisa-sisa pasukan Jepang sebagian kabur ke Sepaku. Pasukan ini bertahan dan mencoba bergerilya melawan Sekutu, sampai kemudian Jepang menyerah karena dibom atom oleh Sekutu Agustus 1945. Sisa-sisa serdadu Jepang dibawa ke Balikpapan dan wilayah adat Sepaku pun turut merdeka sebagai satu wilayah di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Melindungi Suku Balik di Ibu Kota Negara Indonesia baru

Tapi Republik masih muda sementara senjata bekas perang masih beredar banyak di masyarakat. Sejarah lisan Sepaku yang direkam brwa.co.id menyebutkan antara tahun 1958-1959, ada gerombolan bersenjata yang mengacau di Sepaku, termasuk memperkosa dan membunuh, namun mengaku sebagai bagian dari Kesatuan Rakyat yang Tertindas (KRyT) di bawah pimpinan Ibnu Hadjar yang menentang Jakarta di Kalimantan Selatan.

Gerakan Ibnu Hadjar sendiri berafiliasi pada Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan yang memberontak dari pemerintah pusat sejak 1950.

Kepada rakyat di Sepaku, gerombolan ini menyebutkan tujuannya adalah menyingkirkan sisa-sisa kolonial Belanda dan menegakkan ideologi Islam. Tapi alih-alih memperjuangkan masyarakat adat, mereka malah menekan dan memperbudak Orang Balik. Para lelaki dipaksa bergabung dan melakukan tindak kriminal seperti merampok sementara para wanita ada yang diperkosa.

Maka sekali lagi Orang Balik melarikan diri dan menyebar ke berbagai daerah. Benuo Sepaku menjadi kosong dalam waktu lama, karena masyarakat adat penghuninya memilih hijrah demi keselamatan.

Baru setelah gerombolan Ibnu Hadjar ditumpas pada tahun 1963 keadaan kembali aman. Perlahan sebagian yang melarikan diri kembali ke Sepaku, tapi banyak juga yang tidak karena sudah memiliki kehidupan baru di tempat lain.

Peristiwa G30S PKI 1965 juga tidak memiliki pengaruh signifikan kepada penghuni Benuo Sepaku. Seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia di luar Jawa, masyarakat memilih diam dan menyaksikan. Begitu pula setelah rezim berganti resmi pada tahun 1968.

Perubahan kuat yang segera terjadi pun masuk nyaris tanpa hambatan. Boleh dibilang, Orang Balik memasuki era 1970an tanpa persiapan.

Pewarta: Novi Abdi
Editor : Imam Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Orang Balik, di antara perusahaan kayu, sawit, dan IKN

Orang Balik, di antara perusahaan kayu, sawit, dan IKN

16 Mei 2025 18:34

Orang Balik:  Identitas yang tersembunyi di Sepaku, IKN

Orang Balik: Identitas yang tersembunyi di Sepaku, IKN

16 Mei 2025 06:48

 Di Balik Heboh Eyang Subur

Di Balik Heboh Eyang Subur

8 April 2013 08:14

Penumpang Arus Balik Di Samarinda 2.982 Orang

Penumpang Arus Balik Di Samarinda 2.982 Orang

23 Agustus 2012 17:20

Dishub Balikpapan targetkan PAD parkir 2025 sebesar Rp2 miliar

Dishub Balikpapan targetkan PAD parkir 2025 sebesar Rp2 miliar

12 jam lalu

Satpol PP Balikpapan terus lakukan razia pom mini

Satpol PP Balikpapan terus lakukan razia pom mini

12 jam lalu

Pemkot Balikpapan gunakan dana SiLPA untuk tutupi defisit

Pemkot Balikpapan gunakan dana SiLPA untuk tutupi defisit

23 Juni 2025 19:41

Balikpapan lakukan persiapan tuan rumah HUT Dekranas tingkat nasional

Balikpapan lakukan persiapan tuan rumah HUT Dekranas tingkat nasional

23 Juni 2025 18:40

Terpopuler

Pendaftaran beasiswa Kutai Timur tuntas 2025 telah dibuka

Pendaftaran beasiswa Kutai Timur tuntas 2025 telah dibuka

Banjir rendam Kota Balikpapan

Banjir rendam Kota Balikpapan

Banjir merendam sejumlah kawasan di Balikpapan berangsur surut

Banjir merendam sejumlah kawasan di Balikpapan berangsur surut

Otorita IKN  umumkan pelelangan fase kedua pembangunan IKN

Otorita IKN umumkan pelelangan fase kedua pembangunan IKN

Satpol PP Balikpapan segel THM langgar izin

Satpol PP Balikpapan segel THM langgar izin

Top News

  • ANTARA berkolaborasi Ananta untuk Rinjani Sembalun Sky Run 2025

    ANTARA berkolaborasi Ananta untuk Rinjani Sembalun Sky Run 2025

    23 Juni 2025 22:41

  • Gubernur Kaltim  lantik Bupati-Wabup Kutai Kartanegara

    Gubernur Kaltim lantik Bupati-Wabup Kutai Kartanegara

    23 Juni 2025 15:40

  • Kaltim genjot kedaulatan pangan  sebagai kunci kemerdekaan bangsa

    Kaltim genjot kedaulatan pangan sebagai kunci kemerdekaan bangsa

    23 Juni 2025 07:49

  • Pupuk Kaltim tembus ASEAN Risk Award, bukti tata kelola-inisiatif publik berkelanjutan

    Pupuk Kaltim tembus ASEAN Risk Award, bukti tata kelola-inisiatif publik berkelanjutan

    23 Juni 2025 05:57

  • Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

    Menyiapkan generasi unggul dari desa untuk Indonesia emas

    22 Juni 2025 17:40

Antara News kaltim
kaltim.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Seputar Kaltim
  • Ekonomi & Pariwisata
  • Olahraga
  • English Version
  • Lintas Daerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA