Sangatta (ANTARA Kaltim) - Peringatan ulang tahun atau Milad ke 511 Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan diagendakan digelar pada awal bulan November 2015.
Menurut Pangeran Ahmad Nooryakin di Sangatta, Minggu, Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan mengadakan milad atau peringatan hari lahir Kesultanan Banjar ke-511 November 2015 dihadiri sejumlah kerabat kesultanan Malaysia, Thailand, Malaysia dan sultan dari berbagai daerah di tanah air.
"Milad Ke 511 Kesultanan Banjar diagendakan berlangsung semarak dengan acara budaya warisan masyarakat Banjar masa lalu" katanya, mewakili Sultan H. Khairul Saleh Al-Mu`tasim Billah yang juga Bupati Banjar, Kalsel.
Keterangan itu dikatakan Nooryakin, saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Kerukunan Bubuhan Banjar Kutai Timur (KBB-KT) Kaltim, di Pasar Induk Jalan Syekh Maulana, Sangatta, Kutai Timur.
Pada kesempatan itu Pangeran Mangkubumi Kesultanan Banjar Pangeran Ahmad Nooryakin memberikan sebuah Keris Pusaka dari peninggalan akhir abad ke-16 kepada Ketua Umum KBB KT H. Noorliannor alias Haji Ijing.
Menurut Nooryakin, Milad Kesultanan Banjar diadakan setiap tahun, dalam rangka mengenang perjuangan para sultan Banjar bersama dengan sultan-sultan Nusantara untuk mengusir penjajahan.
Selain itu juga melalui milad ditampilkan berbagai budaya dan kesenian pada masa lalu supaya bisa disaksikan para generasi muda Indonesia khususnya generasi muda Banjar.
Dikatakan, pada milad terakhir diadakan akhir Oktober dan awal November 2014 dihadiri sejumlah tamu istimewa kesultanan dari berbagai daerah dan nusantara.
"Mudah-mudahan milad Ke 511 tahun ini bertambah semarak. Kami mohon dukungan dan doa semua masyarakat aga terlaksana dengan baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Nooryakin juga mengatakan pihaknya meminta perhatian pemerintah terhadap kesultanan di tanah air perlu ditingkatkan.
"Kami menilai kesultanan kurang mendapat perhatian, padahal perannya baik pada masa lalu dan masa kini hingga ke depan cukup penting dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Reublik Indonesia (NKRI)," ucapnya.
"Dulu tidak ada Indonesia, yang ada hanya Sultan-Sultan Nusantara. Dan melalui perjuangan dan persatuan para Sultan lahir NKRI," tegas dia.
Namun, tambahnya, meskipun perhatian pemerintah kurang, kesultanan di tanah air khususnya Kesultanan Banjar akan tetap eksis dan menggali budaya-budaya masa lalu untuk diangkat kembali.
"Kesulatan Banjar saat ini menggandeng perguruan tinggi untuk menggali budaya masa lalu. Banyak sekali budaya bernilai sejarah masa lalu akan terlupakan jika tidak dilakukan sekarang," katanya. (*)