Balikpapan (ANTARA) - Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) Pemerintah Kota Balikpapan menjelaskan filosofi mercu tanda atau landmark baru bernama Madinatul Iman yang terletak di persimpangan Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Mercu tanda ini sudah rampung setelah dikerjakan kurang lebih selama 180 hari dan sudah siap jika diresmikan pada Hari Jadi Kota Balikpapan ke-128 pada 10 Februari mendatang," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPPR Muhammad Farid Rizal, Kamis (16/1).
Dia menjelaskan mercu tanda yang membelah Jalan Ruhui Rahayu dengan Jalan Syarifuddin Yos itu sebagai ikon, simbol, dan identitas yang mencerminkan kearifan lokal , spirit historis, dan nilai spiritual Kota Balikpapan.
Menurut Farid, mercu tanda itu juga menjadi cerminan masyarakat Kota Balikpapan yang didasari dengan visi kota sebagai kota lima dimensi yaitu itu memiliki 5 sisi yang mewakili aspek jasa, industri, perdagangan, pariwisata, pendidikan dan budaya.
Lanjutnya, mercu tanda itu dibagi menjadi tiga bagian yang merupakan representatif arsitektur Kalimantan Timur, yakni sapau (kepala), sukaq (badan), dan sukak epek (kaki).
Mercu tanda melambangkan semboyan Ruhui Rahayu yang memiliki arti kehidupan yang harmonis, damai, sejahtera, adil makmur, aman, dan tentram.
Farid mengemukakan, pembangunan mercu tanda sejalan dengan program prioritas wali kota pada tahun anggaran 2024 untuk menciptakan keindahan kota.
"Hal ini menjadi yang kedua telah rampung mercu tanda yang berada di jalan masuk menuju Stadion Batakan," katanya.
Menurutnya, mercu tanda di simpang BSCC Dome itu merupakan hasil sayembara kota yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan diimplementasikan DPPR.
Dikemukakannya Mercu tanda Madinatul Imam itu memiliki sebuah ruangan yang akan digunakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan.
"Ruangan tersebut akan digunakan untuk mengatur lampu lalu-lintas ataupun kamera pemantau (closed circuit televisioan/CCTV)," jelasnya.
