Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur melakukan gerakan pengaktifan bank sampah desa dan kelurahan guna mewujudkan daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu, menjadi kabupaten sehat
Penjabat Bupati Penajam Paser Utara Muhammad Zainal Arifin di Penajam, Selasa, mengatakan keberadaan bank sampah menjadi penting untuk menanggulangi timbulan sampah di lingkungan masyarakat dan tempat pembuangan akhir (TPA).
Ia juga menjelaskan tentang pentingnya menyusun langkah sistematis menyangkut pengelolaan, memilih dan memilah sampah untuk diterapkan di tengah lingkungan masyarakat.
"Sehingga masyarakat bisa memilih dan memilah sampah bernilai ekonomi, serta kurangi sampah yang dibuang ke TPA," ujarnya.
Masyarakat, katanya, harus diberikan pemahaman menyangkut kategori sampah yang memiliki nilai ekonomi, seperti sampah anorganik, botol, kaleng yang sirkulasi pembelian sampah tersebut di bank sampah cukup baik.
"Sampah anorganik bisa didaur ulang dan memiliki nilai jual, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos," katanya.
Pemerintah kabupaten juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih peduli pada kelestarian lingkungan, agar dapat mewujudkan kabupaten sehat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara Safwana mengatakan 190 bank sampah sudah terbentuk dan tersebar di empat kecamatan.
Bank sampah yang tersebar di 54 desa dan kelurahan yang telah terbentuk, kata dia, dikelola secara mandiri masyarakat umum maupun instansi pemerintahan.
Produksi sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini tercatat 51,69 ton per hari, dan pengelolaan sampah dituangkan dalam kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada).
Melalui Jakstarada tersebut, ditargetkan pada 2024 penanganan sampah mencapai 70 persen dan sekitar 30 persen sampah dibuang ke TPA, pada 2025 pengurangan sampah yang dibuang ke TPA sekitar 28 persen dengan penanganan (pengolahan) mencapai 72 persen, demikian Safwana.