Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur melakukan evaluasi terhadap atlet Kaltim yang bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI di Aceh dan Medan, Sumatera Utara.
"Memang ada peningkatan jumlah medali emas, namun secara nasional posisi Kaltim menurun. Hal Ini menjadi bahan evaluasi penting dalam mempersiapkan atlet untuk PON ke XXII 2028 di NTT-NTB," kata Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, di Samarinda, Rabu.
Ia mengatakan pada PON ke XXI di Aceh dan Sumut, kontingen Kaltim berhasil memperoleh 29 medali emas, 55 perak, dan 68 perunggu. Dari perolehan tersebut Kaltim menduduki peringkat delapan, menurun satu posisi dari PON sebelumnya.
Rasman menuturkan, menurunnya peringkat Kaltim pada PON ke XXI , justru akan membangkitkan semangat baru pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Dengan terus melakukan perbaikan pada latihan setiap cabang olahraga (cabor).
"Saat ini perlu evaluasi dari berbagai aspek, termasuk strategi pembinaan prestasi dan persiapan panjang atlet Kaltim," katanya.
Dengan berbagai catatan dan perbaikan, Rasman berharap pembinaan atlet Kaltim akan lebih terarah serta efektif ke depannya. Evaluasi dan tindakan yang nyata mulai sekarang, akan berpengaruh untuk meraih kesuksesan pada PON XXII yang akan diselenggarakan di NTT dan NTB.
Terkait penghargaan atau bonus yang diberikan pemerintah kepada para atlet peraih prestasi di PON ke XXI , diakuinya pihak Dispora Kaltim akan mengusulkan anggaran melalui APBD Kaltim.
"Kami telah mengusulkan anggaran penghargaan, namun karena penetapan APBD baru dilakukan akhir Agustus lalu, maka usulan kami ditunda sementara," ucap Rasman.
Dia menambahkan bahwa pemerintah akan meningkatkan apresiasi kepada para atlet berprestasi, dengan jumlah penghargaan lebih besar dibanding dengan PON ke XX di Papua. Namun, belum ada kepastian kapan pencairan akan dilakukan.