Kementerian Agama tengah menggarap aplikasi Chat Qurani berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah masyarakat dalam memahami ilmu Al Quran di era digital.
"Proyek ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Dalam waktu dekat, kami memperdalam kajian dan meluncurkan Chat Qurani, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna mencari tema-tema Al Quran menggunakan AI," kata Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Kemenag Abdul Aziz Sidqi di Samarinda, Rabu.
Menurut dia, aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mencari beragam pengetahuan yang terkandung dalam Al Quran.
"Dengan Chat Qurani, pengguna cukup mengetikkan pertanyaan mereka, dan aplikasi akan memberikan jawaban berdasarkan tema-tema Al Quran yang relevan," jelas Aziz.
Penggarapan aplikasi ini juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), termasuk pula para majelis ulama, ahli tafsir, serta pakar teknologi
"Kami terus berkomunikasi dengan Kominfo dan para ulama untuk memastikan aplikasi Chat Qurani tidak menyesatkan, terjaga kemurnian dan tetap memberikan informasi yang positif," tambahnya.
Saat ini, Kemenag telah meluncurkan aplikasi Quran Kemenag dengan sejumlah fitur untuk memudahkan membaca dan memahami kandungan per ayat.
Kemudian di dalam aplikasi Quran Kemenag, terdapat sejumlah fitur, di antaranya tampilan per ayat dan halaman, tafsir, penanda bacaan, doa khatam, Quran isyarat, hingga kompas kiblat.
Selain itu, Aziz juga menekankan pentingnya menjaga keaslian dan kesalahan dalam mushaf Al Quran.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk membeli kita Al Quran yang sudah memiliki tanda bukti keaslian, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
LPMQ Kemenag juga berkomitmen untuk menyediakan layanan Al Quran yang inklusif bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
"Al Quran bukan hanya untuk orang awas, tetapi juga untuk teman-teman yang memiliki keterbatasan fisik. Oleh karena itu, kami menyediakan Al Quran dalam berbagai format, termasuk braille dan isyarat," jelas Aziz.
Dalam upaya mendukung inklusivitas, pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa daerah.
"Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa semua masyarakat Indonesia dapat memahami dan mengakses Al Quran," demikian Aziz.
Kemenag berharap, dengan adanya Chat Qurani, maka masyarakat dapat lebih mudah memahami Al Quran dan mendapatkan pengetahuan yang akurat dan relevan sesuai dengan laju perkembangan teknologi saat ini.