Balikpapan (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menilai permainan tradisional perlu dilestarikan agar tidak punah di tengah terpaan gelombang teknologi.
Hal itu disampaikan Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK Andre Notohamijoyo saat melihat langsung Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) yang melombakan permainan tradisional di Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (5/9).
Andre melihat langsung anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Balikpapan memainkan permainan gasing, egrang, bakiak dan lain sebagainya.
"Kami lihat disini masih ada semangat anak-anak memainkan permainan tradisional, dan ini sangat luar biasa," katanya.
Menurutnya, permainan tradisional tidak terlepas dari kebudayaan Indonesia yang begitu kaya, dalam arti permainan tradisional juga merupakan kekayaan budaya sehingga perlu dilestarikan.
"Ini adalah salah satu wujud konsisten kami dengan undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan," sebutnya.
Oleh sebab itu, katanya berharap permainan tradisional tidak hanya menjadi sebuah festival belaka, namun harus didorong agar bisa menjadi pilihan anak di tengah perkembangan teknologi informasi.
Dikemukakannya kegiatan-kegiatan seperti ini sangat penting sekali, bagaimana kita belajar lebih lanjut tidak hanya tentang sejarah tentang tradisi tapi juga belajar tentang Kebhinekaan, belajar mencintai Indonesia itu melalui permainan tradisional.
Di sisi lain, kata dia, lomba permainan tradisional juga memperkuat nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya seperti sportivitas, kepercayaan diri, kepribadian yang tangguh, dan nilai lainnya yang selaras dengan nilai-nilai Revolusi Mental.
Untuk diketahui festival permainan tradisional didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) yang merupakan rangkaian dari FHBN diselenggarakan pada 5-7 September 2024 bertempat di Lapangan Kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU). FHBN 2024 diselenggarakan seiring dengan tahun pertama pemindahan Ibukota RI ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim yang akan menjadi muara pertemuan berbagai budaya
Kepala BPK XIV Kaltimtara Lestari mengatakan, lomba permainan tradisional tersebut memiliki tujuan utama untuk menghidupkan kembali tradisi budaya yang diwariskan oleh nenek moyang.
"Pengenalan permainan tradisional dilakukan untuk menanamkan kebanggaan terhadap warisan budaya kepada generasi muda," ujarnya.
Kemenko PMK: Permainan tradisional perlu dilestarikan
Kamis, 5 September 2024 22:08 WIB
Kami lihat disini masih ada semangat anak-anak memainkan permainan tradisional, dan ini sangat luar biasa