Balikpapan (ANTARA) - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Bambang Subagya meminta warga mewaspadai gelombang tinggi di perairan Kota Minyak itu.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tinggi berlangsung hingga 27 Juli," kata Bambang di Balikpapan, Minggu (21/7).
BPBD Balikpapan meminta masyarakat, terutama pengelola wisata di kawasan pesisir, lebih memperhatikan pengunjung wisata.
"Bila perlu, pasang papan peringatan dini akan bahaya gelombang tinggi," tuturnya.
BPBD Balikpapan, lanjut Bambang, tidak berhenti menggelar sosialisasi agar masyarakat waspada, apalagi mereka yang tinggal di tepi pantai.
"Kami melakukan sosialisasi melalui jejaring sosial kami, serta langsung ke kelurahan agar informasi sampai ke warga" ujarnya.
Imbauan BPBD Balikpapan itu merujuk pada sejumlah peristiwa terkait gelombang tinggi dan angin kencang pesisir. Pada pekan kedua Juli, terdapat rumah warga yang ambruk di kawasan pesisir Klandasan Ulu pada 7 Juli menyusul angin kencang dan gelombang tinggi.
Baca juga: BMKG imbau warga Kaltim waspadai air pasang laut tinggi
Kemudian pada 11 Juli, jembatan ulin yang merupakan akses warga pesisir pantai Klandasan juga ambruk tersapu gelombang.
Selain kedua peristiwa itu, terdapat pula peristiwa dampak gelombang tinggi yang menyebabkan seorang remaja meninggal. Pada 17 Juli, seorang remaja dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Monumen Balikpapan.
Sementara pada Minggu (21/7), sebuah kapal motor cepat dengan enam penumpang terseret ombak akibat gelombang tinggi. Kapal motor cepat itu seketika berhenti mesin dan menabrak kapal tongkang.
Akibat tabrakan kapal itu, terdapat dua korban dengan satu korban dinyatakan hilang dan dalam pencarian tim penyelamat.
Kepala Bidang Data BMKG Balikpapan Diyan Novrida menyampaikan prakiraan pasang surut Balikpapan pada 22-24 Juli 2024 adalah ketinggian ketinggian air di Balikpapan diperkirakan mencapai 2,8 meter pada pukul 07.00 dan 08.00 Wita.
"Untuk prakiraan surut terendah adalah 0,3 meter pada 24-26 Juli 2024 pukul 01.00, 14.00, dan 15.00 Wita," ujarnya.
Baca juga: Warga di pesisir Penajam diingatkan waspada potensi gelombang tinggi