Tenggarong, Kaltim (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, menjajaki peluang beasiswa ke luar negeri untuk mahasiswa S1 dan S2 yang difasilitasi oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
"Program beasiswa yang difasilitasi Apkasi dan pihak terkait ini bukan hanya untuk beasiswa dalam negeri, tetapi juga untuk putra-putri yang ingin kuliah di luar negeri khususnya China, Turki, dan Mesir," ujar Asisten II Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani di Samarinda, Minggu.
Apkasi memfasilitasi beasiswa bagi pelajar di daerah-daerah dengan menggandeng 14 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN).
Beasiswa kerja sama berbagai pihak ini dengan nama Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D), tahun ini pertama disosialisasikan ke wilayah Kaltim, termasuk Pemkab Kukar pada dua hari lalu di salah satu hotel di Samarinda.
Ia mengatakan bahwa Pemkab Kukar juga sedang melakukan proses verifikasi beasiswa, sehingga hal ini juga bisa lebih mempermudah para pelajar untuk masuk perguruan tinggi baik untuk beasiswa program dalam negeri maupun luar negeri.
Baca juga: Kabupaten Penajam jamin biaya kuliah pelajar lanjut perguruan tinggi
"Pemkab Kukar tentu menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh Apkasi dan pihak terkait, khususnya beasiswa ke luar negeri. Pemkab Kukar juga sudah menyediakan beasiswa ke luar negeri, sehingga adanya program dari Aplikasi ini tentu jumlahnya akan bertambah," kata Ahyani.
Sedangkan Dewan Pembina Apkasi Sokhiatullo Laoli mengatakan mitra kerja Apkasi adalah dari PTN di seluruh Indonesia yang berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia daerah, yakni dengan mengalokasikan kuota masuk perguruan tinggi.
"Untuk itu kami berharap tiap daerah dapat memaksimalkan kuota yang ada untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, demi meningkatkan SDM masyarakat Indonesia," ujarnya.
Mantan Bupati Nias tersebut menyebutkan selama ini ada anggapan masuk perguruan tinggi negeri adalah hal yang sulit bagi daerah, oleh karen itu Apkasi memilih program tersebut dan merupakan pertama kali di Indonesia untuk bermitra dengan 14 PTN.
"Selama ini daerah masih menghadapi terbatasnya kesempatan mengenyam pendidikan tinggi di PTN berkualitas, padahal pendidikan menempati posisi penting dalam mendukung pengembangan potensi di wilayah, dan program BIE -D ini menjadi harapan baru bagi pemda untuk dapat menjadi fasilitator merealisasikan investasi jangka panjang," katanya.
Baca juga: Pemkab Kutim buka pendaftaran beasiswa 2024