Samarinda (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) menekankan revitalisasi pendidikan vokasi berbasis geospasial dan geoekonomi sebagai langkah memenuhi pasar kerja sesuai kebutuhan industri di provinsi tersebut.
Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan di Samarinda, Selasa, menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan dan industri melalui business matching dan policy brief yang mengacu pada hasil riset tim akademisi perguruan tinggi di daerah ini.
“Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan rekomendasi riset ke dalam kebijakan pendidikan vokasi. Ini merupakan bagian dari rencana aksi kami untuk memastikan bahwa pendidikan vokasi di Kaltim dapat diimplementasikan secara efektif dengan dunia industri,” katanya.
Menurut Kurniawan, pendidikan vokasi di Kaltim telah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang dinamis, khususnya dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Disdik Kaltim Sri Hartono mengemukakan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka telah dilakukan untuk mempertajam kualitas pendidikan vokasi.
“Upaya ini merupakan respons kami terhadap peluang dan tantangan yang dibawa oleh pembangunan IKN,” ujarnya.
Hartono memaparkan sejak tahun 2022, SMK di Kaltim telah mempersiapkan siswanya dengan kompetensi yang relevan, termasuk dalam bidang konstruksi dan jasa lainnya
Hartono menambahkan pihaknya telah menyiapkan uji kompetensi bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di Kaltim untuk mendukung kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembangunan IKN.
Pemprov Kaltim mendanai uji sertifikasi kompetensi bagi siswa SMK sejak tahun 2023, bertujuan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja yang siap pakai. Selain itu, juga terjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan konstruksi untuk memastikan bahwa lulusan SMK dapat langsung terlibat dalam pembangunan IKN.
“Dengan begitu, SMK di Kaltim telah menjadi bagian penting dalam pembangunan nasional. Berbagai kegiatan, termasuk job matching melalui bursa kerja di Samarinda, dan difasilitasi untuk membantu lulusan SMK mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor," kata Hartono.
Fokus saat ini, imbuhnya, meningkatkan kualitas pendidikan vokasi untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten menyongsong IKN. Dengan langkah-langkah ini, Pemprov Kaltim berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan pembangunan nasional.
"Kolaborasi erat antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap memenuhi tantangan pembangunan yang akan datang," ujar Hartono.
Disdikbud Kaltim tekankan pendidikan vokasi sesuai kebutuhan industri
Selasa, 16 Juli 2024 10:11 WIB
Upaya ini merupakan respons kami terhadap peluang dan tantangan yang dibawa oleh pembangunan IKN