Balikpapan (ANTARA) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Balikpapan menggelar pelatihan untuk kemampuan personel dalam pengendalian masa di halaman Mako Polresta Balikpapan.
"Latihan bagi personel ini dalam rangka menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)," kata Wakasat Samapta AKP Lesmono usai kegiatan di Balikpapan, Senin (8/7).
Dia mengatakan, selama memasuki massa kesiapan pengamanan Pilkada di Kota Balikpapan jajaran Satuan Polresta Balikpapan mengelar Segala kemampuan fungsi teknis kepolisian.
.Dalam hal ini Polresta Balikpapan sebagai garda terdepan untuk menciptakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas),
"Baik saat pelaksanaan maupun pasca Pemilukada agar di wilayah hukum Polresta Balikpapan tetap kondusif," tuturnya.
Selain itu, Lesmono juga menyebutkan pihaknya akan bersinergi dengan para stakholder untuk mewujudkan Harkamtibmas di Kota Beriman .( Balikpapan ).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kaltim menyebutkan dalam operasi menjelang Pilkada dengan sandi Operasi Mantap Praja (OMP) Mahakam 2024.
Dia menerangkan, Polda Kaltim menyiapkan sebanyak 5.240 personel yang terdiri dari 1.234 personel Polda Kaltim, kemudian satuan tugas (satgas) dari jajaran Polres sebanyak 4.006 personel.
Menurutnya Operasi Mantap Praja merupakan operasi terpadu Polri dan jajaran dalam rangka pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berlangsung November mendatang. Operasi ini juga digelar pada Pilkada 2020 lalu.
Artanto menuturkan, dalam operasi tersebut melibatkan satgas preventif, satgas Kanseltiblantas, satgas Gakum, satgas tindak, satgas humas serta satgas BanOps.
Dikemukakannya satgas itu berperan untuk menjamin keamanan dalam penyelenggaraan Pilkada 2024 di Kaltim.
"Jadi kami menjamin terselenggara Pilkada ini bisa berjalan dengan baik, kami akan all out melaksanakan giat pengamanan ini demi suksesnya Pilkada 2024," tegas Artanto.
Menurutnya operasi serupa sudah pernah dilaksanakan oleh Polda Kaltim, seperti Operasi Mantap Brata pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) beberapa bulan yang lalu.
"Satgas yang lalu kami lakukan evaluasi, dan tentunya di operasi ini akan kami lakukan lebih baik lagi," ujarnya
Sementara itu, untuk daerah rawan dalam Pilkada 2024, Artanto menyebutkan masih dalam penelitian pihak kepolisian.
Artanto menuturkan, untuk kerawanan yang terjadi pada Pilkada adalah konflik horizontal, sebab para pasangan calon pemimpin daerah bersentuhan langsung dengan daerah dan masyarakat.
"Maka, yang menjadi perhatian kami adalah konflik horizontal antar Pasangan Calon (Paslon)," katanya.