Samarinda (ANTARA) -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) mengusung tema "Ibukota Dengan Rona Pilar Budaya" sebagai penguatan identitas dan refleksi dinamika kultural menyambut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"PKD ini bukan sekadar ajang pertunjukan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempertemukan kreativitas dan inovasi dalam industri kreatif," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim Sih Sudiono di Kutai Kartanegara, Jumat.
PKD Kalimantan Timur 2024 pada 4-7 Juli 2024 di Museum Mulawarman, Tenggarong, Kukar, yang digelar rutin setiap tahun ini sebagai wadah untuk memperkaya keragaman seni budaya dan tradisi lokal.
Selama empat hari pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai kegiatan yang meriah dan edukatif. Pagelaran dan Pameran Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) menjadi salah satu sorotan utama, di mana masyarakat dapat menyaksikan langsung kekayaan budaya yang dimiliki Kalimantan Timur.
"Festival Musik Tradisi dan Lomba Tari Kreasi juga menjadi ajang bagi para seniman untuk menampilkan karya terbaik mereka," ujar Sih.
Tidak ketinggalan, Lomba Permainan Rakyat dan Pemilihan Kanda-Dinda Duta Budaya yang diharapkan dapat memperkuat identitas budaya serta meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap warisan leluhur.
Ia melanjutkan, PKD juga dirangkai dengan Malam Anugerah Kebudayaan yang merupakan kegiatan puncak, di mana para pelaku budaya yang telah memberikan kontribusi signifikan akan mendapatkan penghargaan.
“Kami juga menggelar nonton bareng film dokumenter dari BPK dan temu wicara dari Kantor Bahasa. Untuk Anugerah Kebudayaan Kaltim saat ini masih dalam proses akhir penilaian kepada 40 calon penerima anugerah,” kata Sih.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk datang dan mengapresiasi kegiatan ini. PKD Kalimantan Timur 2024 bukan hanya tentang mempertontonkan budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita bersama-sama melestarikan dan mengembangkannya.
"PKD Kalimantan Timur 2024 tidak hanya menjadi momentum tahunan, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam memajukan kearifan lokal dan memperkuat identitas daerah, sekaligus mempersiapkan masyarakat dalam menyambut era baru Ibu Kota Nusantara," tuturnya.