Samarinda (ANTARA) -
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur Fahmi Prima Laksana mengungkapkan bahwa digitalisasi investasi mempertajam pertumbuhan ekonomi daerah, di tengah provinsi ini menjadi sorotan karena Ibu Kota Nusantara.
"Sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kaltim, kami akan mengarah ke pembuatan investment center yang menghubungkan potensi daerah dengan investor. Pusat ini diharapkan menjadi wadah informasi dan digitalisasi investasi yang efektif," katanya di Samarinda, Jumat.
Fahmi menekankan pentingnya digitalisasi dalam menyediakan informasi yang jelas dan lengkap kepada investor, mengingat saat ini Kaltim masih tertinggal dibandingkan dengan provinsi lain seperti Jawa Barat dan Jawa Timur dalam hal ini.
Ia juga menyoroti perlunya kolaborasi antardaerah dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung upaya ini.
Pada tanggal 21 Juli, Hyundai dijadwalkan memulai proyek investasi di Kaltim yang tidak terkait dengan proyek taksi terbang IKN. Proyek ini merupakan bagian dari serangkaian upaya untuk mewujudkan pengembangan kawasan industri strategis di Benua Etam.
Selain itu, Fahmi juga menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan koordinasi dan proses perizinan investasi di Kaltim. Ia menyatakan bahwa saat ini Kaltim berada di peringkat kelima secara nasional dalam hal realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai investasi sekitar Rp11,92 triliun dari 5.066 proyek di triwulan pertama tahun 2024.
"Untuk Penanaman Modal Asing (PMA), Kaltim berada di peringkat ke-12 dengan nilai investasi sekitar 320 miliar dolar AS dari 683 proyek," sebutnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Bayuadi Hardiyanto menambahkan bahwa BI memiliki kerangka koordinasi yang disebut Regional Investor Relation Unit (RIRU) untuk mendukung peningkatan investasi di Kaltim. RIRU berfungsi sebagai platform edukasi bagi masyarakat dan investor tentang potensi investasi di Kaltim.
Bayuadi juga menekankan bahwa dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), terdapat peningkatan signifikan dalam nilai investasi di Kaltim. Meskipun dampaknya belum terlihat secara signifikan, sudah ada beberapa investor asing yang mulai menunjukkan ketertarikan.
Peningkatan ekonomi Kaltim di triwulan pertama tahun 2024 mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,26 persen, yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar enam persen. Hal ini diharapkan akan menjadi motivasi bagi investor untuk berinvestasi di Kaltim.
Kaltim, dengan potensi alam yang melimpah dan posisi strategis sebagai lokasi IKN, ia harapkan dapat menjadi magnet bagi investor baik domestik maupun asing.
"Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur dan sumber daya manusia guna mendukung pertumbuhan investasi yang berkelanjutan di wilayah Kaltim," demikian Bayuadi.