Samarinda (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) berupaya aktif untuk menarik minat investasi ke wilayah tersebut, terutama setelah hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dengan membentuk tim pengawalan investor.
"Kami menyadari bahwa dengan hadirnya IKN, Kaltim akan menjadi pusat ekonomi yang penting, karenanya kita berusaha untuk memanfaatkan potensi tersebut," kata Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto di Samarinda, Sabtu.
Ia mengatakan tim itu juga dibentuk untuk memastikan bahwa investor yang tertarik untuk masuk ke Kaltim mendapatkan dukungan dan bantuan yang diperlukan.
Lanjutnya, tim pengawalan investor memiliki beberapa tugas, di antaranya memastikan lokasi dan potensi bahan baku, menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan atau instansi terkait, serta membantu dalam proses izin dan bisnis.
Dengan bantuan dari tim ini, DPMPTSP Kaltim berharap banyak proyek investasi dapat terealisasi di Kaltim, sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja dan memaksimalkan peluang ekonomi bagi daerah.
"Beberapa negara sudah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Kaltim dan telah memberikan penawaran," ujar Puguh.
Meskipun begitu, pihaknya belum dapat mengungkap lebih lanjut tentang negara-negara tersebut.
Harapannya adalah penawaran yang sudah ada dapat menjadi referensi bagi negara-negara lain yang sedang diupayakan untuk diajak berinvestasi.
"Selain itu, Pemprov Kaltim juga sedang berusaha untuk memaksimalkan Penanaman Modal Asing (PMA) untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi disparitas antar daerah," katanya .
Puguh menambahkan, selain upaya dari tim pengawalan investor, DPMPTSP Kaltim juga melalui Bidang Promosi Penanaman Modal melakukan berbagai upaya untuk menarik minat investor.
Menurutnya, salah satu upaya adalah mempromosikan dan menawarkan beberapa kawasan potensial di Kaltim, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, Kawasan Industri Buluminung (KIB) di Penajam Paser Utara (PPU), Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Balikpapan, dan Kaltim Industrial Estate (KIE) di Bontang.
"Upaya ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi ke Kaltim dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Puguh.