Nunukan (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Dewi Sari, mengungkapkan, partisipasi pemilih pada pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014 di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia sebesar 56,31 persen.
Jumlah pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada pilpres 2014 kata dewi Sari sebanyak 133.418 orang ditambah DPT tambahan (DPTb) sebanyak 662 orang, daftar pemilih khusus (DPK) 886 orang dan DPK tambahan yang menggunakan KTP, KK dan identitas lain seperti paspor dan surat keterangan domisili sebanyak 2.960 orang.
Sedangkan yang menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara hanya 77.664 orang, ujar dia usai rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara capres cawapres tingkat Kabupaten Nunukan di Hotel Lenfin.
Ia menyatakan pula bahwa, minimnya partisipasi pemilih pada pilpres ini bukan berarti banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput tetapi memang ditengarai pemilih bersangkutan telah meninggalkan daerah itu.
Dewi Sari beraalasan, Kabupaten Nunukan sebagai daerah transit warga negara Indonesia (WNI) yang berangkat bekerja di Negeri Sabah dan Sarawak, Malaysia sehingga kemungkinan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya tersebut memang bukan penduduk setempat.
"Kita tidak bisa mengklaim bahwa pemilih di Kabupaten Nunukan ini banyak yang golput pada pilpres tahun ini (2014) karena sebagai daerah transit kemungkinan banyak yang terdaftar padahal hanya transit," ucap dia.
Namun dia tidak memungkiri adanya pemilih yang terdaftar berdomisili di Kabupaten Nunukan tidak menggunakan hak pilihnya tetapi diyakini tidak sebanyak itu.
Menurut Dewi Sari, sebanyak 43,69 persen pemilih yang terdaftar dan tidak menggunakan hak pilihnya itu sebagian besar hanya transit di daerah itu dan terdata oleh pemerintah setempat melalui daftar potensi pemilih pemilu (DP4) yang diserahkan kepada KPU setempat. (*)