Samarinda (ANTARA Kaltim) - Guberunr Kaltim Awang Faroek Ishak membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat senilai Rp50 juta dalam rangkaian acara "Kaltim Berzakat".
"Secara matematik memang uang kita berkurang setelah mengeluarkan zakat, tetapi kita harus yakin bahwa siapa saja yang berzakat, pasti Allah akan menambah dan menaikkan rezekinya," katanya setelah menyerahkan zakat di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Rabu.
Dia mengatakan zakat yang dikeluarkan bermanfaat besar bagi kaum yang berhak menerimanya, bahkan zakat berkorelasi antara pemberian dan rezeki yang diberikan, namun tidak dapat dihitung dengan logika maupun secara matemastis, karena hal itu adalah rahasia Allah.
Dia berharap agar potensi zakat di Kaltim dapat tergali maksimal, karena zakat merupakan kekuatan Islam untuk meningkatkan kehidupan bersama dan untuk mempercepat pembangunan manusia.
Untuk itu, dia berharap agar pengelolaan zakat semakin profesional dan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya dan besarnya manfaat zakat.
Dia juga meminta agar para amil zakat benar-benar selektif dalam menyalurkan hasil zakat yang sesuai dengan ajara Islam, sehingga penyalurannya harus tepat sasaran agar kelembagaan zakat dari pusat hingga di daerah mendapat kepercayaan masyarakat luas.
Pada acara Kaltim Berzakat tersebut, selain gubernur menyerahkan zakat, juga Direktur Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim Zainuddin Fanani, Asisten II Sekprov Kaltim HM Sabani, dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kaltim.
Zainudin Fanani dan Sabani masing-masing mengeluarkan zakat sebesar Rp5 juta, sedangkan sejumlah Kepala SKPD dan kepala bidang rata-rata di bawah Rp5 juta.
Acara Kaltim Berzakat ini merupakan lanjutan kegiatan serupa yang dilaksanakan di tingkat pusat melalui Baznas dilaksanakan satu kegiatan dengan tema Indonesia Berzakat, mulai presiden, menteri dan seluruh kepala daerah di Indonesia menyalurkan zakatnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kaltim Muhammad Rasyid mengatakan bahwa keberhasilan, kesuksesan, dan kelancaran zakat sangat dipengaruhi oleh bantuan maupun fasilitas kepala daerah.
Hal itu bisa dibuktikan di Kaltim yang rata-rata kepala daerahnya di kabupaten dan kota memiliki perhatian tinggi terhadap Baznas karena gubernurnya memiliki perhatian tinggi, sehingga Baznas Kaltim maju dan sejajar dengan Baznas lain di Indonesia. (*)