Samarinda (ANTARA) -
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ririn Sari Dewi menyebutkan bahwa ajang budaya dan pesta adat di Benua Etam memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
"Salah satu contohnya adalah ajang budaya dan pesta adat Lom Plai 2024 di Kutai Timur, Kaltim, yang baru saja berlangsung tentu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal dengan banyaknya pengunjung baik wisatawan lokal maupun non-lokal," katanya di Samarinda, Minggu.
Menurut Ririn, ajang budaya Lom Plai 2024 berhasil menarik perhatian wisatawan dari luar daerah untuk mengunjungi acara tersebut. Dengan demikian, para pedagang dan penyedia jasa di sekitar acara mendapatkan peluang pendapatan tambahan.
"Peningkatan pariwisata lokal juga menjadi salah satu efek positif dari kegiatan ini," ucapnya.
Selain Lom Plai 2024, baru-baru ini juga diadakan Pesta Adat Mecaq Undat di Kampung Batu Majang, Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim, Kamis (25/4) yang merupakan tradisi asli budaya suku Dayak Kenyah. Ritual Mecaq Undat dirangkai menumbuk beras hasil panen padi secara bersama-sama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini juga memiliki makna kebersamaan dan gotong royong.
"Kegiatan tersebut termasuk dalam 10 Top Event Daerah Kalimantan Timur, yang telah mendapatkan pendampingan manajemen penyelenggaraan serta dukungan pendanaan," terang Ririn.
Ia menambahkan, ajang-ajang budaya di Kaltim tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas lokal. Warisan budaya daerah menjadi sorotan, dan ini memiliki dampak jangka panjang terhadap pariwisata dan ekonomi setempat.
Selain manfaat ekonomi, jelas Ririn, ajang budaya seperti Lom Plai 2024 dan Mecaq Undat juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan masyarakat terhadap budaya mereka sendiri.
"Generasi muda dapat terlibat dalam tradisi dan nilai-nilai budaya yang penting bagi komunitas," katanya pula.
Ririn menyampaikan, pentingnya untuk mengatur kegiatan budaya dengan baik agar partisipasi inklusif dan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan keberhasilan acara budaya.
"Kami berharap ke depan, ajang-ajang budaya di Kalimantan Timur terus eksis, sehingga secara berkelanjutan meningkatkan semangat penyelenggara dan menarik minat wisatawan baik lokal, nasional, maupun mancanegara," tuturnya.