Nunukan (ANTARA Kaltim) - Tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla membentuk tim survei untuk mengawasi pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden dari upaya kecurangan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Nunukan, Tito Nurhayatno di Nunukan, Rabu, menjelaskan tim survei dibentuk dalam rangka melakukan penggalangan dukungan dan mengawasi pelaksanaan pilpres yang dikhawatirkan ada kecurangan dilakukan pasangan capres-cawapres lainnya.
Ia menegaskan, tim survei ini dibentuk pada setiap kecamatan di Kabupaten Nunukan untuk mengantisipasi hal-hal yang berpotensi melakukan kecurangan yang dilakukan pihak-pihak tertentu.
"Tim survei ini dibentuk sebagai antisipasi bagi pihak-pihak tertentu melakukan kecurangan yang merugikan pasangan Jokowi-JK pada pilpres nanti," kata Tito yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nunukan.
Ia mengaku memetik pemberitaan dimana pasangan capres dan cawapres lainnya akan melakukan segala cara untuk memenangkan pertarungan pilpres ini sehingga akan memaksimalkan pemantauan secara ketat melalui tim survei ini.
Anggota dari tim survei ini direkrut dari lima partai politik (parpol) pengusung yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Hanura, PKB dan PKPI yang disebarkan pada 15 kecamatan dan bahkan hingga kelurahan dan desa.
Tito mengatakan tim survei yang dibentuk tersebut bertindak sebagai "mata-mata" di tengah-tengah masyarakat khususnya pemilih yang tidak diketahui oleh siapa pun kecuali tim pemenangan Jokowi-JK.
"Keberadaan tim survei ini sangat penting untuk memantau pergerakan-pergerakan pihak tertentu yang dapat merugikan pasangan Jokowi-JK termasuk dugaan yang akan dilakukan aparat dari TNI," ujar dia.
Menurut dia, dari laporan temuan tim survei ini akan ditindaklanjuti dan melakukan tindakan tegas dengan melaporkan kepada tim pemenangan Jokowi-JK di tingkat pusat. (*)
Tim Jokowi-JK Bentuk Tim Survei Awasi Pilpres
Rabu, 11 Juni 2014 18:50 WIB
im survei ini dibentuk sebagai antisipasi bagi pihak-pihak tertentu melakukan kecurangan yang merugikan pasangan Jokowi-JK pada pilpres nanti,"