Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) melibatkan Badan Usaha Logistik (Bulog) dan petani untuk meramaikan gerakan pangan murah yang di gelar dalam waktu dekat.
“Bulog ini nantinya berkontribusi dengan menjual beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) alias beras medium dengan kualitas premium,” kata Kepala DP3 Balikpapan Sri Wahjuningsih, di Balikpapan, Sabtu (17/2).
Menurutnya, masyarakat biasanya rela menunggu stok beras dari Bulog setiap gerakan pangan murah, hal itu disebabkan karena kualitas beras dari Bulog itu merupakan beras premium dan harganya terjangkau.
Dalam sisi produksi untuk stabilisasi pangan, petani dan nelayan di Balikpapan tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
“Ini karena Balikpapan bukan penghasil melainkan kota jasa,” jelas Sri Wahjuningsih yang akrab disapa Yuyun.
Kendati demikian, dari DP3 Balikpapan juga bekerja sama dengan Dinas Perdagangan (Disdag) untuk menyuplai kebutuhan-kebutuhan masyarakat melalui peran distributor.
“Untuk mendukung suplai itu, Wali Kota Balikpapan turut mendukungnya,” ujarnya.
Dalam hal ini, Pemerintah Kota Balikpapan bekerja sama dengan daerah terdekat seperti Sulawesi dan Jawa atas penyediaan kebutuhan komoditi bahan pokok.
Lanjut Yuyun, gerakan pangan murah ini merupakan kegiatan rutin dari Pemkot Balikpapan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan salah satu langkah untuk mengatasi kebutuhan pangan di Kota Balikpapan.
“Kegiatan ini rutin dilakukan tiga kali dalam sepekan,” sebutnya.
Adapun rencananya menyasar tiga lokasi yaitu berlangsung di Halaman Kantor DP3 Balikpapan pada hari Selasa, kemudian hari Sabtu di Kawasan Taman Tiga Generasi, dan hari Minggu di Taman Bekapai.
“Untuk di Taman Bekapai ini kami bekerja sama dengan Dinas Pemuda Olahraga, dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan sebab lokasi itu merupakan taman di tengah kota,” ujarnya.
Kemudian, bila ada hari besar maka kegiatan semakin di rutin-kan, yang biasa digelar hanya tiga kali bisa menjadi empat kali dalam sepekan-nya.
“Hari besar itu seperti menjelang Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, hal itu merupakan arahan dari pemerintah pusat bersamaan dengan hari pangan sedunia (HPS) yang biasanya didanai oleh pusat,” pungkas Yuyun. (Adv).