Samarinda (ANTARA) - Sekretaris daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengatakan semua masyarakat memiliki peran dan kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa, tak terkecuali masyarakat yang berstatus penyandang disabilitas.
Menurut Sri Wahyuni bangsa dan negara ini bukan hanya milik masyarakat umum yang normal dan memiliki kelebihan. Tetapi, juga milik mereka yang keterbatasan fisik (disabilitas).
“Kita sudah melihat adik-adik yang berprestasi, meski mereka berstatus disabilitas. Tetapi, mereka masih bisa berkreasi dan berprestasi. Artinya, penyandang disabilitas juga bisa berkontribusi untuk membangun bangsa,” kata Sri Wahyuni pada peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023 di Samarinda, Senin.
Pada kesempatan itu, Sri Wahyuni turut menyerahkan hadiah kepada juara dalam rangkaian Peringatan HKSN dan Hari Disabilitas Internasional 2023.
Sri Wahyuni mengajak seluruh elemen masyarakat Kaltim untuk mendukung kreativitas dan kemampuan para penyandang disabilitas sehingga mereka terus berkreasi positif menuju kemandirian.
Oleh sebab itu, lanjut Sri Wahyuni diperlukan dukungan seperti sebuah pusat pengembangan kapasitas bagi penyandang disabilitas.
“Insyaallah tahun depan sudah dianggarkan dan dibangun. Harapannya, gedung ini sebagai "life skillsnya" atau wadah mengasah kemampuan penyandang disabilitas,” jelasnya.
Dengan dukungan fasilitas yang memadai, maka penyandang disabilitas Kaltim tidak hanya memiliki tempat untuk berbagi dan bersinergi.
“Tapi, juga punya keahlian, untuk menggali potensi yang mereka miliki. Sehingga, kelak penyandang disabilitas turut berkontribusi bagi bangsa, negara dan daerah,” ungkapnya.
Sri Wahyuni mengajak dinas sosial kabupaten/kota se-Kaltim juga bisa turut mendukung pembangunan Life Skills Center di daerah masing-masing.
“Ke depan bersama-sama mendorong penyandang disabilitas untuk mandiri dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kaltim H Andi Muhammad Ishak menjelaskan tema HKSN dan Hari Disabilitas Internasional secara nasional Bersatu dalam aksi untuk mencapai sustainable development goals (SDGs) dengan semangat kesetiakawanan sosial.
Makna ini menurut dia sangat dalam, bahwa penyandang disabilitas memang beda tapi jangan dibeda-bedakan.
"Mereka punya kesempatan layaknya masyarakat normal lainnya," tegasnya.
Dalam momentum itu, dinas sosial telah melaksanakan berbagai lomba hingga penyerahan 200 paket sembako kepada masyarakat penyandang disabilitas.