Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa Korea Selatan termasuk dalam lima besar calon investor asing yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di ibu kota baru Indonesia tersebut.
Dari 323 surat pernyataan minat (LoI) yang telah ditandatangani OIKN dengan sejumlah mitra, 45 persen di antaranya berasal dari negara lain, termasuk 10 LoI dari Korsel.
“Saya rasa Korea masuk dalam daftar lima besar (calon investor asing) setelah Singapura, Jepang, China, dan Malaysia,” kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam lokakarya yang diadakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat.
Sejumlah perusahaan Korsel yang telah menyatakan minat untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan IKN antara lain LG CNS, Korea Land & Housing Corporation, Samsung C&T, LX International, dan Shinhan Sekuritas Indonesia.
Menurut Agung, Indonesia mengharapkan kontribusi Korsel dalam tiga sektor prioritas pembangunan IKN: kota pintar (smart city), perumahan, dan infrastruktur konektivitas.
Baca juga: Proyek investor asing di IKN mulai 2024
“Kami melihat Korea bisa banyak berkontribusi melalui (kemajuan) teknologi, misalnya LG CNS yang menunjukkan kapabilitasnya di bidang smart city untuk bagaimana membangun sebuah command center smart city-technology untuk lebih mengefisienkan pemanfaatan energi di area perumahan IKN,” kata dia.
Dalam hal infrastruktur konektivitas, ujar dia, perusahaan Korsel Daewoo sedang melakukan studi kelayakan untuk membangun terowongan tol bawah laut (immersed tunnel) di IKN.
“Di IKN itu ada area teluknya, jadi jalan tol harus dibangun memutari teluk tersebut. Tetapi dengan adanya immersed tunnel di bawah air, kita bisa bangun konektivitas tanpa merusak ekosistem perairan teluk itu,” ujar Agung, menjelaskan.
Jika terealisasi, pembangunan tol bawah laut tersebut diperkirakan bisa memangkas waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN dari semula dua jam menjadi hanya 30 menit.
Selain tol bawah laut, pemerintah juga sedang membangun jalan tol yang targetnya bisa rampung tahun depan, untuk memotong waktu tempuh Balikpapan-IKN menjadi sekitar 50 menit.
Baca juga: Ganjar: Investor IKN "wait and see" dengan iklim politik Tanah Air
Agung juga menjelaskan bahwa dalam menyeleksi investor asing, pemerintah Indonesia memberlakukan sejumlah langkah, mulai dari uji kelayakan, evaluasi hasil uji kelayakan oleh konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan, hingga pembukaan tender.
“Jadi, investor asing 'are on the way', tetapi ada proses seleksi yang harus kami jalankan terlebih dahulu,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan IKN untuk investasi asing akan dilakukan pada 2024.
Dia mengatakan groundbreaking itu akan dilakukan usai upacara HUT Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024 di IKN atau setelah pembangunan tahap pertama selesai.
Bahlil juga membantah bahwa investor asing enggan berinvestasi di IKN. Menurut dia, pemerintah telah menetapkan klaster-klaster untuk para penanam modal.
"Bukan enggak ada yang masuk (investor asing). Harus diingat, sudah ada yang masuk. Tetapi, saya diperintahkan Presiden (Joko Widodo) untuk di klaster A memprioritaskan pengusaha dalam negeri, agar tempat premium itu dikuasai oleh anak-anak negeri sendiri," kata dia.