Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Semen Indonesia Persero mencatat penjualan semen selama triwulan I tahun 2014 di Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai 1,13 juta ton atau naik 4,1 persen dibanding periode yang sama 2013.
"Naik sebanyak 4,1 persen dari tahun 2013 yang sebesar 1,08 juta ton," kata Kepala Departemen Penjualan PT Semen Indonesia, Bambang Djoko Sulistiyo di Balikpapan, Selasa.
Semen Indonesia juga mencatat kebutuhan semen di Kaltim pada 2013 mencapai 1,78 juta ton.
Bambang menyebutkan sebanyak sepertiga dari kebutuhan itu atau sekitar 600.000 ton dipenuhi oleh Semen Indonesia.
Semen Indonesia merupakan induk perusahaan sejumlah perusahaan dimana perusahaan penghasil semen adalah PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Padang, dan Thang Long Cement Vietnam.
Bambang menyebutkan di Kaltim, Semen Indonesia mengandalkan semen produksi PT Semen Tonasa dan PT Semen Gresik.
Menurut Bambang Djoko tingginya permintaan semen di Kaltim mengindikasikan bahwa pembangunan di daerah itu berjalan dengan baik, dalam hal ini pembangunan infrastruktur yang pada gilirannya akan melancarkan penyaluran barang dan jasa dan meningkatkan nilai tambah.
"Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu kunci keberhasilan perekonomian. Kaltim harus mampu mendorong infrastruktur fisik diantaranya jalan dan jembatan, dalam rangka memeratakan pertumbuhan ekonomi hingga ke berbagai pelosok," katanya.
Menurut dia, untuk memenuhi pasar Kaltim itu, PT Semen Indonesia membangun "packing plant" atau sarana pengepakan semen sejak Maret 2013. Keberadaan sarana tersebut akan memudahkan pemenuhan kebutuhan semen yang tepat mutu bagi pembangunan infrastruktur di Kaltim.
Ia menyebutkan industri semen merupakan penopang pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan semen akan sangat menentukan pembangunan sarana infrastruktur yang seterusnya akan mengangkat gairah sektor ekonomi lainnya, seperti properti, pertanian hingga energi.
"Karena itulah, keberadaan industri semen perlu didorong agar bisa menghasilkan bahan semen yang tepat mutu bagi pembangunan infrastruktur," kata Bambang.
Pada Selasa ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menggelar Seminar Beton di Hotel Le Grandeur Balikpapan. Acara itu dihadiri oleh 130 undangan terdiri dari kontraktor, pejabat pembuat komitmen (PPK), konsultan, akademisi serta dari Dinas Pekerjaan Umum.
Pembicara pada seminar itu antara lain pakar jalan dan jembatan, Lanny Hidayat. Lanny Hidayat juga merupakan mantan penasihat teknis masalah jalan pada Kementerian Pekerjaan Umum.
"Ini merupakan bagi-bagi ilmu agar semua yang bekerja dengan semen tahu campuran semen yang tepat untuk proyek konstruksinya masing-masing," kata Bambang Djoko. (*)
Penjualan Semen di Kaltim Naik 4,1 Persen
Selasa, 29 April 2014 20:07 WIB